Pembelajaran bahasa Indonesia di lingkup sekolah dasar bisa dipelajari dari kelas 1 sampai kelas 6. Keterampilan yang wajib dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tersebut adalah membaca, menulis, menyimak dan berbicara. Seringkali pelajaran bahasa Indonesia kurang diminati oleh anak usia sekolah dasar karena diharuskan membaca tulisan yang panjang, kesulitan mereka dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar di kehidupan sehari-hari, kurangnya motivasi dari orangtua untuk belajar, serta cara guru mengajar yang terkesan monoton dan membosankan. Beberapa faktor tersebut sudah menjadi hal umum sehingga perlu adanya perbaikan persepsi mengenai kepentingan pelajaran bahasa Indonesia di tingkat sekolah dasar.
Guru sebagai pemeran utama di dalam kegiatan belajar, diharuskan menyediakan pembelajaran yang menarik untuk ketercapaian tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Namun di dalam mata pelajaran bahasa Indonesia terdapat keterbatasan dalam menerapkan hal tersebut sebab ketertarikan guru yang kurang untuk mengajar. Memang tidak semua guru seperti itu, tapi bisa dipastikan faktor terkuat dari lemahnya minat peserta didik adalah dari tenaga pengajarnya sendiri. Meskipun begitu, guru tetap harus menjalankan profesinya sesuai dengan tugas yang telah diberikan.
Penggunaan strategi yang tepat tentu akan mempermudah guru dalam mencapai tujuan pembelajaran, begitu juga dengan pelajaran bahasa Indonesia. Memanfaatkan pendekatan yang berfokus pada peserta didik, guru bisa menerapkan model pembelajaran role playing. Model ini berfungsi untuk mengaktifkan peserta didik dalam kegiatan bermain peran, selain itu juga dapat melatih keberanian peserta didik untuk bisa tampil di depan kelas. Keterampilan berbicara dan membaca juga bisa dikembangkan melalui kegiatan ini, sehingga dinilai cocok untuk digunakan dalam pelajaran bahasa Indonesia.
Contoh penerapan pembelajaran dengan model role playing adalah sebagai berikut:
- Guru menetapkan tujuan pembelajaran untuk materi unsur drama.
- Guru membuat skenario yang akan digunakan peserta didik di dalam kelas
- Peserta didik diminta untuk membentuk kelompok dan dibagikan kertas berisi sebuah skenario
- Guru memberikan penjelasan terkait materi dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
- Guru menunjuk salah satu kelompok untuk memainkan peran sesuai naskah yang ada
- Kelompok lain diminta untuk memperhatikan dan mengamati skenario yang sedang diperagakan
- Setelah selesai, guru dan peserta didik dari kelompok lain memberikan apresiasi berupa tepuk tangan pada kegiatan bermain peran yang telah dilakukan
- Guru memberikan lembar kerja untuk membahas materi pelajaran
- Masing-masing kelompok diminta untuk menyampaikan hasil diskusi
- Guru memberikan kesimpulan secara keseluruhan mengenai kegiatan pembelajaran serta materi yang mereka pelajari serta memberikan evaluasi.
Langkah-langkah di atas bisa dikembangkan kembali sesuai dengan keadaan kelas yang diajar. Kegiatan bermain peran diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pelajaran bahasa Indonesia. Peran guru sangat penting dalam membimbing para peserta didik untuk melatih keterampilan membaca dan berbicaranya pada kegiatan ini. Maka diharapkan pula, guru dapat menyediakan pembelajaran menarik lainnya sebagai upaya peningkatan motivasi peserta didik pada pelajaran bahasa Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H