Hampir 90 hektar wilayah Desa Munggugianti adalah persawahan, dan tidak bisa dipungkiri bahwa limbah sekam padi yang dihasilkan juga sangat banyak. Akan sayang sekali jika limbah sekam padi tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik, padahal dengan mengolah limbah sekam padi tersebut dapat menambah pendapatan para petani karena memiliki nilai jual yang cukup. Salah satu contoh olahan limbah sekam padi adalah arang sekam padi atau yang biasa disebut sebagai briket.
Maka dari itu, mahasiswa KKN Kelompok 10 Universitas Internasional Semen Indonesia berusaha untuk mensosialisasikan sekaligus mempraktikkan bagaimana cara mengolah limbah sekam padi menjadi suatu produk baru yang memiliki nilai jual dan dapat menambah penghasilan para petani setempat di Desa Munggugianti. Tetapi sebelum itu mahasiswa KKN Kelompok 10 UISI melakukan Trial and Error terlebih dahulu untuk membuat briket sebelum mensosialisasikannya kepada masyarakat Desa Munggugianti.
Langkah-langkah yang kami lakukan adalah sebagai berikut:
1. Pengambilan Sekam Padi
Pengambilan sekam padi yang dilakukan di salah satu tempat penggilingan padi Desa Munggugianti.
2. Membakar Sekam Padi
Langkah selanjutnya adalah membakar sekam padi yang telah diambil, cara membakar yang kami terapkan yakni dengan menggunakan kawat yang sudah dipotong berbentuk persegi empat, lalu menggulungnya dan di dalam kawat tersebut diberikan arang yang sudah dipanaskan. Kemudian, sekam padi diletakkan menggunung mengelilingi kawat tersebut dan dibiarkan terbakar selama kurang lebih 3 jam sampai semuanya menghitam.
3. Menyaring Sekam Padi