Langkah Tegas Politik Maruarar Sirait terlihat ketika Ia mengundurkan diri menjadi kader dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada tanggal 15 Januari 2024. Pilihan Maruarar Sirait untuk mundur dari PDIP karena kepercayaannya kepada Presiden Jokowi dengan tingkat kepercayaan publik mencapai 75 sampai 80 persen. Maka dari itu ia dengan tegas dalam pidato kemundurannya dari PDIP ingin mengikuti langkah Pak Jokowi.
Maruarar Sirait atau yang sering dipanggil Ara adalah pria kelahiran Medan pada 23 Desember 1969. Ia bukan sosok baru di dalam PDIP, Karena dirinya sudah bergabung dengan PDIP dari tahun 1999. Ayah dari Ara, Sabam, seorang politikus PDIP dan juga politikus pentolan dari PDI hasil fusi partai 1973 silam. Sebelum ada kebijakan Orde Baru (Orba), Sabam adalah seorang ketua Partai Kristen Indonesia (Parkindo) pada tahun 1967-1973.
Ara juga mendirikan Taruna Merah Putih (TMP) yang mejadi sayap dari PDIP, di bidang kepemudaan di tahun 2005-2010. Sedangkan dalam internal PDIP sendiri, Mas Ara juga menduduki posisi penting dalam partai tersebut, yaitu, menjadi ketua DPP BIdang Pemuda, Mahasiswa dan Olahraga PDIP di tahun 2005-2010.
Dalam karirnya, di DPR Ara juga pernah menjabat sebagai anggota DPR selama tiga periode jabatan, yakni periode 2004-2009, 2009-2014, dan 2014-2019. Bahkan Mas Ara sendiri juga pernah menjadi anggota komisi XI DPR.
Langkah Tegas Politik Maruarar Sirait
Langkah tegas Ara dalam menentukan sikap politik untuk keluar dari PDIP dan mendukung kubu paslon 02, Prabowo-Gibran tak lain adalah karena memilih mengikuti langkah Jokowi.
Sikap tersebut ia lakukan karena dirinya sangat yakin dengan Presiden Jokowi. Menurut Ara Presiden Jokowi adalah orang yang sangat dipercaya oleh rakyat Indonesia dan Prabowo-Gibran adalah sebagai penerus dari Jokowi selanjutnya.
Kepercayaan Ara kepada Presiden Jokowi berlandaskan kepada hasil survey tentang kepercayaan publik. Didapatkan bahwa tingkat kepercayaan publik kepada Presiden Jokowi di angka 75 sampai 80 persen.
Menurut Ara, kepercayaan tersebut diberikan kepada Jokowi, karena usaha Jokowi dalam memperjuangkan banyak hal, mulai dari menghadapi radikalisme hingga kasus Freeport.
Tentu keputusan Ara adalah tindakan yang tepat. Sebab, dia berusaha membantu orang yang sangat dipercaya oleh masyarakat, yaitu Presiden Jokowi. Bahkan Keputusan dari Ara untuk keluar dari PDIP, juga diikuti oleh banyak pengikutnya dari jajaran kader TMP. Ratusan kader TMP, juga beramai-ramai ikut keluar dari organisasi sayap PDIP. Alasan dari para kader mengikuti langkah Ara karena, track record dan sumbangsih dari Ara yang begitu besar untuk Majalengka.