Salah satu tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) IPB University berhasil menciptakan sebuah produk inovasi pakan kepiting bernama SAMARA: Pemanfaatan Ampas Tahu, Maggot, dan Cangkang Kerang Hijau sebagai Pelet Pakan Alternatif Kepiting Bakau (Scylla serrata).
Tim yang beranggota lima mahasiswa dari tiga departemen yang berbeda ini memiliki tujuan untuk membantu para pembudidaya kepiting dalam meningkatkan produksi dan pertumbuhan bobot kepiting.
Tim PKM-K SAMARA dipimpin oleh Salsabila Shafiyah Putri dari Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan. Anggota lain dari tim SAMARA ini yaitu Audia Anjani (Manajemen Sumberdaya Perairan), Nur Afra Nabilla (Agribisnis), Abdullah Tsaqif Attaqiy (Agribisnis), dan Rafli Arya Fahrezi (Teknik Pertanian dan Biosistem). Selama menjalani rangkaian kegiatan PKM 2022, Tim SAMARA didampingi oleh Bapak Dudi Muhammad Wildan S.Pi, M.Si selaku dosen pendamping dari Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan.
Kepiting bakau menjadi salah satu komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan memiliki kandungan gizi yang baik untuk kesehatan manusia, sehingga permintaan kepiting bakau terus meningkat. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik tahun 2018, pemenuhan pasar ekspor dan dalam negeri dari kepiting bakau masih berasal dari hasil tangkapan alam sebesar 65% berbanding 35% dengan budidaya.
Jika hal tersebut tidak diimbangi dengan usaha budidaya maka akan terjadi penurunan populasi terhadap kepiting. Oleh karena itu, budidaya kepiting dapat menjadi solusi untuk permasalahan tersebut.
Salsa dan Tim mengungkapkan bahwa, permasalahan yang kini sedang dihadapi oleh pembudidaya kepiting adalah terkait pakan. Pakan menjadi salah satu faktor penentu dalam keberhasilan sebuah budidaya. Hingga saat ini, pemberian pakan dalam budidaya kepiting masih menggunakan ikan rucah yang memiliki beberapa kekurangan.
Kekurangan yang terdapat pada ikan rucah antara lain ketersediaan ikan rucah yang bergantung dengan musim, ikan rucah mudah busuk sehingga tidak bisa disimpan dalam jangka waktu lama, kandungan gizi pada ikan rucah tidak stabil, dan tidak praktis karena dalam proses persiapannya membutuhkan waktu yang cukup lama.
Oleh karena itu, Tim SAMARA hadir menciptakan sebuah produk inovasi pakan untuk kepiting berupa pelet dan harapannya dapat menjadi solusi bagi para pembudidaya terkait pemberian pakan terhadap kepiting.
SAMARA yang terbuat dari tiga bahan dasar utama yaitu ampas tahu, maggot, dan cangkang kerang hijau yang memiliki beberapa keunggulan diantaranya tidak mudah busuk dan tidak mudah hancur sehingga dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama, serta mempercepat molting karena kandungan gizi SAMARA sudah disesuaikan dengan kebutuhan kepiting, dan juga lebih praktis karena dapat diberikan langsung kepada kepiting.