Lihat ke Halaman Asli

Kurajut Benang Mimpiku (I)

Diperbarui: 1 Oktober 2019   05:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Part I

Kali ini, Star Cafe menjadi pilihanku dan kedua sahabatku. Tempatnya yang strategis dan berada di pinggir jalan raya membuatku bisa melihat betapa macetnya Kota Kembang malam ini. Ya, Bandung sangat terkenal dengan destinasi wisata dan pemandangannya yang indah. Semenjak lulus dari SMA, tekadku menjadi bulat untuk memutuskan melanjutkan  mimpiku disini bersama  Leo. Aku menyesap espresso yang sudah kupesan sedari tadi, menikmati setiap tegukan demi tegukan hingga segelintir ingatan 3 tahun yang lalu  kembali berputar di otakku.

Semua bermula saat kehidupan akhir SMA...

Bel telah berbunyi menandakan pelajaran telah usai, secara naluri, Aku langsung menuju parkiran untuk mengambil mobilku. Mobil range rover hitam yang setia menunggu untuk segera dikendarai. Sempat aku menatap Leo yang bersandar di sebuah pohon Beringin yang konon katanya, ada jin baik disana.

 "Yon, lo udah bilang ke ayah kan kalau mau ngambil jurusan teknik fisika?" Tanya Leo membuka pembicaraan.

"Belum, gue takut kalau ayah nggak ngizinin. lo tahu kan selama ini ayah selalu nyuruh gue untuk kuliah jurusan  astronomi!" balasku.

"Tapi menurut gue harusnya lo bilang, sebentar lagi kita akan lulus! apa lo mau bohong ke ayah?" lanjut Leo dengan tatapannya yang tambah tajam.

"Baiklah nanti gue coba untuk bilang ke ayah."kataku dengan lidah kelu.

 " Nanti gue coba bantu."

Sesampainya di rumah...

" Orion, kenapa kamu membohongi ayah? " ujar ayah sambil menyerahkan surat undangan dari universitas tempat ayah bekerja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline