Lihat ke Halaman Asli

Metode Pembelajaran Flipped Classroom

Diperbarui: 4 November 2023   21:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Flipped Classroom merupakan bentuk pembelajaran melalui daring (dalam jaringan) dan luring (luar jaringan). Model pembelajaran ini dianggap efektif dalam proses pembelajaran. Karna dengan adanya model pembelajaran Flipped Classroom ini peserta didik dengan mudah memahami materi yang telah dipelajarinya. 

Menurut Uwes Chaeruman, Flipped Classroom (pembelajaran terbalik) adalah model pembelajaran dimana mahasiswa atau peserta didik sebelum pembelajaran di kelas mempelajari materi terlebih dahulu dirumah sesuai dengan tugas yang diberi oleh dosen atau guru mata pelajaran. 

Aktivitas dalam pembelajaran model pembelajaran Flipped Classroom meliputi ruang belajar tatap muka (live-synchronous), ruang belajar tatap maya (virtual synchronous learning), ruang belajar mandiri (self-directed Asynchronous Learning) dan ruang belajar kolaboratif (collaborative Asynchronous learning). 

Langkah-langkah melakukan model pembelajaran Flipped Classroom

1. Dosen atau guru membagikan materi dan tugas

2. Dosen atau guru melakukan pendampingan untuk jalannya diskusi

3. Dosen atau guru memberikan pertanyaan atau tes untuk mengukur seberapa pahamnya mereka dalam menguasai materi. 

4. Dosen atau guru memberi penguatan atas materi yang telah dipelajarinya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline