Lihat ke Halaman Asli

syafaatul azzahra

Mahasiswa Universitas Airlangga

Gejala, Pengobatan dan Pencegahan Monkeypox

Diperbarui: 30 September 2024   20:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

GEJALA CACAR MONYET, PENYEBARAN DAN PENCEGAHAN

SYAFAATUL AZZAHRA/191241225

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 

UNIVERSITAS AIRLANGGA

Cacar monyet dahulu menjadi penyakit langka yang pertama kali ditemukan tahun 1958 di Denmark. Namun, cacar monyet sekarang menjadi penyakit yang masuk dalam kategori darurat kesehatan global. Cacar monyet atau istilah barunya disebut dengan monkeypox, yaitu penyakit yang disebabkan oleh infeksi orthopoxvirus dan zoonosis  penyebaran hewan ke manusia. Penyakit ini termasuk kategori penyakit menular ketika penderitanya belum mengenai gejala, penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya. Tetapi, kondisi ini juga berisiko menyebabkan gejala yang parah jika orang yang terjangkit memiliki kekebalan tubuh yang lemah. Gejala yang dirasakan dapat berupa sakit kepala berat, sakit punggung, demam dengan suhu tinggi, tubuh terasa lemas, nyeri pada otot, mual dan muntah, serta terjadi pembengkakan kelenjar getah bening. Beberapa gejala muncul dalam 1 hingga 3 minggu setelah terpapar virus.

Awal mula sesorang terkena penyakit ini beragam, ada yang secara langsung dan ada yang secara tidak langsung. Secara langsung apabila seseorang berinteraksi dengan hewan yang sudah terinfeksi seperti monyet dan hewan pengerat, misalnya tikus. Selain itu, dapat ditularkan melalui kontak kulit ke kulit dari orang yang sudah ter infeksi virus. Beberapa cara yang dapat dilakukan agar terhindar dari cacar monyet, seperti menghindari kontak langsung dengan hewan yang dapat menjadi sarang virus, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, rajin mencuci tangan menggunakan air dan sabun, menggunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan dan masker, menghindari konsumsi daging yang tidak dimasak dengan baik. Setelah adanya peningkatan 88 kasus cacar monyet di Indonesia sejak tahun 2022 sampai 2024. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia terus menghimbau terhadap penyebaran penyakit cacar monyet di  indonesia. Himbauan yang dilakukan pemerintah, dengan  cara melaporkan dan memantau temuan kasus, menindaklanjuti laporan tersebut, berkoordinasi dengan dinas terkait kesehatan hewan dan satwa liar. Pemerintah juga melakukan edukasi ke masyarakat tentang pencegahan dan penyebaran penyakit cacar monyet, baik di kota maupun daerah pelosok. Serta, pemerintah mengajak masyarakat indonesia untuk tetap berkomitmen dalam menerapkan protokol kesehatan baik didalam rumah maupun ruang publik. Disisi lain, cara untuk mengatasi cacar monyet dapat menggunakan tecovirimat sebagai penghambat virus agar tidak menyebar. Namun, penggunaan tecovirimat masih dibatasi dan tidak direkomendasikan untuk setiap orang. Vaksinasi yang efektif telah terbukti dapat memberikan perlindungan dari infeksi ini, namun aksesnya belum merata di seluruh daerah. Pemberian vaksin bersifat pencegahan. Artinya, vaksinasi bertujuan mencegah munculnya gejala dan meminimalkan keparahan penyakit. 

Apabila seseorang sudah terjangkit penyakit cacar monyet, ada banyak cara yang dapat dilakukan agar cepat sembuh. Antara lain mandi menggunakan air hangat, menjaga kebersihan kulit, mengonsumsi makanan bergizi, dan istirahat yang cukup. Kita tetap selalu menghimbau diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita, demi ter bebasnya penyakit cacar monyet. Cacar monyet memang bukan penyakit baru, tetapi penyebarannya yang semakin meluas ke negaranegara telah meningkatkan urgensi untuk memperkuat sistem kesehatan global.

                   KATA KUNCI: Gejala, Pencegahan, Virus.

 

 

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline