Di era yang serba canggih ini, tercipta banyak teknologi yang membawa berbagai dampak pada kehidupan manusia. Salah satu dampak adanya kemajuan teknologi ini adalah terlahirnya media sosial. Media sosial merupakan wadah bagi orang-orang untuk menunjukkan jati diri mereka. Banyak orang di seluruh dunia dapat terhubung satu sama lain hanya dengan sekali tekan. Media sosial menjadi jembatan bagi banyak orang dalam segala hal. Akan tetapi, media sosial bagaikan pisau bermata dua. Banyak sekali kejahatan yang terjadi di media sosial, sebagai contoh adanya cyberbullying yang rentan terjadi. Selain itu, pembagian informasi yang salah atau hoaks juga sering terjadi di media sosial.
Karena adanya media sosial, terbentuklah standar kecantikan khususnya untuk wanita. Banyak yang menganggap wanita cantik memiliki proporsi tubuh yang kurus sehingga banyak wanita yang berlomba-lomba menguruskan badan dengan mencari info terkait diet. Berbagai diet dilakukan, mulai dari diet defisit kalori hingga diet keto. Selain mencari info tentang diet, banyak wanita juga mencari makanan dan minuman yang berkhasiat untuk menurunkan berat badan, termasuk konsumsi teh hijau.
Camellia Sinensis atau yang biasa disebut teh hijau merupakan salah satu jenis teh yang booming di antara kalangan orang yang melakukan diet. Teh hijau disebut dapat menurunkan berat badan apalagi dikonsumsi dengan frekuensi sering. Karena konsep "alami" dan "herbal", diet menggunakan teh hijau ini menjadi salah satu opsi bagi banyak orang yang melakukan diet. Selain karena kealamiannya, teh hijau juga cukup mudah untuk ditemui di berbagai toko swalayan dengan harga yang cukup terjangkau sehingga menambah daya tarik banyak orang untuk mencobanya. Akan tetapi, apakah konsumsi teh hijau memang dapat menurunkan berat badan?
Teh hijau memiliki kandungan katekin yang termasuk dalam golongan polifenol. Senyawa ini memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah untuk penurunan berat badan. Senyawa katekin yang paling banyak dalam teh hijau yaitu epigallocatechin-3-gallate (EGCG) yang berhubungan dengan penurunan risiko penyakit metabolik.
Banyak penelitian yang meneliti tentang efek konsumsi teh hijau dalam upaya penurunan berat badan. Salah satunya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Ariani dan Ani (2017) pada mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi. Penelitian tersebut bertujuan untuk menentukan efek konsumsi teh hijau terhadap perubahan indeks massa tubuh (IMT) dan perubahan lingkar pinggang dan panggul. Hasil yang didapat yaitu tidak ada perubahan signifikan pada responden terkait indeks massa tubuh dan perubahan lingkar pinggang dan panggul. Peneliti menilai bahwa konsumsi teh hijau bukan merupakan determinan utama dalam penurunan berat badan.
Penelitian lain yaitu dilakukan oleh Purnama (2019) yang meneliti keterkaitan antara konsumsi teh hijau dengan penurunan berat badan. Selain meneliti mengenai konsumsi teh hijau, peneliti juga mengaitkan dengan Latihan aerobik. Hasil yang didapat bahwa terjadi penurunan berat badan pada responden yang diteliti. Hal ini tidak hanya berasal dari teh hijau saja, tetapi juga berasal dari Latihan aerobik yang rutin dilakukan.
Dari penjelasan di atas, memang benar bahwa teh hijau memiliki kandungan katekin yang berkaitan dengan penurunan berat badan. Akan tetapi, konsumsi teh hijau saja tidak serta-merta dapat menurunkan berat badan secara signifikan. Perlu adanya pengaruh lain, seperti dari aktivitas fisik yang rutin. Dengan mengombinasikan kedua hal tersebut, maka penurunan berat badan akan lebih mudah dicapai.
Referensi:
Ariani, N. L. dan Ani S. 2017. Peran Konsumsi Teh Hijau (Camelia sinensis) terhadap Penurunan Indeks Massa Tubuh (IMT) Mahasiswa Keperawatan Universitas Tribhuwana Tunggadewi. Jurnal Care, Vol. 5 (2): 194-204
Purnama, Y. O. 2019. Pengaruh Pemberian Teh Hijau (Camellia sinensis) dan Disertai dengan Latihan Aerobik terhadap Penurunan Berat Badan pada Siswi di SMP Negeri 3 Pakem Sleman Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H