Setiap anak tentunya memiliki tipe gaya belajar yang berbeda dengan anak lainnya. Seperti contohnya ada anak yang lebih senang belajar dengan mendengarkan saja dan lebih cepat menangkap pelajaran jika melalui suara, atau ada juga anak yang harus menulis dulu untuk dapat menyerap pelajaran.
Nah, dengan adanya perbedaan setiap anak dalam penyerapan pelajarannya ini, maka mengerti bagaimana gaya belajar yang dimiliki oleh setiap anak sangat diperlukan untuk membantu anak agar lebih efektif dan mudah dalam proses belajarnya. Untuk memudahkan proses belajar tersebut, maka perlu mengetahui apa saja jenis atau tipe gaya belajar yang ada.
Ada tiga tipe gaya belajar yaitu Gaya Belajar Visual (Visual Learner) yaitu gaya belajar yang berfokus pada penglihatan. Ciri-cirinya adalah anak dengan gaya belajar visual ini memiliki kebutuhan tinggi dalma hal melihat dan menangkap informasi secara visual. Anak dengan gaya belajar visual ini lebih mudah mengerti dan menangkap pelajaran yang ada dengan menggunakan warna-warna, bentuk, maupun garis.
Selain itu, anak juga akan lebih memahami pelajaran yang ada dnegan mencoret-coret atau menulis materi yang ada sesuai dengan pemahaman yang didapatkannya. Untuk karakteristiknya, anak dengan tipe gaya belajar visual cenderung rapid dan teratur, lebih suka membaca daripada dibacakan orang lain, lebih mudah mengingat dari apa yang dilihat bukan dari apa yang didengar, suka menggambar atau mencoret-coret seuatu di kertas, dan lainnya.
Cara belajar yang tepat yang dapat di gunakan untuk anak yang memiliki tipe gaya belajar visual adalah dengan menggunakan spidol berwarna-warna untuk menulis amteri yang dipelajari, belajar dari gambar maupun video yang memiliki tampilan menarik, membuat mind mapping untuk memudahkan dalam hal belajar, dan lain sebagainya.
Tipe gaya belajar Auditorial (Auditory Learner) adalah tipe gaya belajar yang fokusnya mengandalkan pendengaran untuk dapat memahami pelajaran. Pendengaran digunakan sebagai alat utama dalma hal meneyrap informasi dan pengetahuan yang ada.
Untuk tipe auditori ini, anak tidak peduli dengan bagaimana warna dan tulisan yang ada, tapi lebih peduli dalam hal apakah penyampaian guru dapat didengar dengan jelas dan pelafalan kata yang digunakan sudah jelas atau belum. Untuk tipe auditori ini anak memiliki eksulitan dalam menyerap informasi dalam bentuk tulisan maupun bacaan.
Karakteristik anak tipe auditori adalah lebih mudah mengingat suatu hal dari apa yang didengar daripada dari apa yang dilihat, mudah terganggu dengan keramaian, senang mendengarkan, senang membaca dengan menggerakkan bibir, kesulitan dalam emmbaca tapi pandai dalam bercerita, dan lain sebagainya.
Cara belajar yang tepat untuk anak yang emmiliki tipe gaya belajar auditori ini adalah dengan mendengarkan materi yang diejlaskan oleh guru dengan seksama, merekam penjelasan tentang informasi ataupun pengetahuan, belajar dengan diskusi bersama teman sehingga dapat dengan mudah mengingat dan memahami pelajaran.
Tipe gaya belajar yang terakhir adalah gaya belajar Kinestetik (Kinesthetic/ Tactile Learner). Gaya belajar tipe kinestetik ini lebih berfokus dan melibatkan Gerakan dalam hal penyerapan informasi dan pengetahuan. Anak dengan tipe gaya belajar ini lebih mudah memahami suatu pelajar dengan tambahan menyentuh atau mempraktekan objek yang dipelajari, tidak hanya mendengarkan atau membaca saja.
Karakteristik anak yang memiliki tipe gaya belajar kinestetik ini adalah lebih menyukai metode belajar praktik langsung, menyukai aktivitas yang melibatkan Gerakan tubuh seperti contohnya olahraga, menari, dan lainnya, tidak dapat duduk diam untuk waktu yang lama, menghafal sesatu dengan bergerak, dan lainnya. cara belajar yang tepat untuk tipe gaya belajar kinestetik adalah dengan belajar sambil melibatkan aktivitas praktik atau Gerakan tubuh, melakukan eksperimen, menggunakan cara belajar dengan permainan peran atau role player sehingga anak dapat dengan mudah menyerap informasi, dan lain sebagainya.