Lihat ke Halaman Asli

Dialah Waktu yang Kejam

Diperbarui: 25 Juni 2015   08:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ingin rasanya ku memakai seragam putih abu abu

Agar aku bisa bermain, bercanda, tertawa dan berbagi cerita kepada mereka yang setia mendengarkan ku

Namun waktu begitu kejam, Ia tak pernah mendengar rintihan setiap orang

Tak pernah melihat tetesan air mata setiap orang

Tak pernah perduli dengan apa yang dikatakan orang terhadapnya

Yang ia tahu hanyalah berjalan, berjalan dan terus berjalan hingga ia sampai pada ujungnya

Siapapun tak mampu menghentikanya sejenak tuk tak berjalan

Keindahan wajah tak mampu membendung akan laju dari waktu

Hartapun tak mampu menghalangi ia untuk tak berjalan

Apakah yang harus aku lakukan agar ia mampu berhenti dan memutar arahnya ??

Sungguh gilalah aku jika mampu melakukan itu padanya

Waktu tak seperti emas yang dapat diperebutkan oleh orang-orang yang ingin memilikinya

Hanya orang-orang tertentulah yang dapat memiliki emas yang banyak

Waktu juga tak seperti keindahan wajah yang setiap orang menginkannya

Namun keindahan wajah tak selalu ada pada setiap orang

Hanya waktulah yang dapat dimiliki oleh setiap orang yang lahir ke dunia ini

Waktu tidak semahal emas, Waktu juga tak semahal benda yang dimiliki setiap orang

Namun waktu adalah sesuatu yang tak satu orang pun dapat membelinya

Waktu memberikan orang kebahagian kepada mereka yang tahu akan waktu

Waktu juga memberikan kepedihan kepada mereka yang masa bodoh akan waktu

Jika anda ingin bahagia, Maka perhatikanlah waktu, gunakanlah ia dan kejarlah ia karna waktu adalah penentu hidup anda




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline