Lihat ke Halaman Asli

Kritik Film "Lucy"

Diperbarui: 12 Maret 2021   07:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: gstylemag.com


Lucy adalah sebuah film laga fiksi ilmiah Prancis berbahasa Inggris yang ditulis dan disutradarai oleh Luc Besson dan diproduksi oleh istrinya Virginie Besson-Silla. Film ini dibuat di Taipei, Paris, dan New York City dalam berbagai adegannya.


Saya pertama melihat film ini saat diiklankan di salah satu stasiun televisi, saya langsung tertarik karena seperti menunjukkan evolusi makhluk hidup, dimana menurut saya ini sangat menarik.

Film ini diperankan oleh Scarlett Johansson sebagai Lucy, Morgan Freeman sebagai Profesor Samuel, Amr Waked sebagai polisi Pierre Del Rio, Choi Min-Sik sebagai Tuan Jang dan Pilou Asbk sebagai Richard.

Lucy yang baru berpacaran dengan Richard dijebak oleh pacarnya itu untuk mengantarkan sebuah koper yang ternyata berisi narkoba. Lalu dibawalah Lucy dengan paksaan ke tempat komplotan Tuan Jang yang membeli narkoba tersebut. Lalu dimulai lah perjalanan Lucy, dia dimasukkan beberapa kantung narkoba dalam perutnya. Hingga suatu saat Lucy dipukuli oleh anak buah Tuan Jang narkoba dalam perutnya itu bocor dan terserap dalam tubuh Lucy yang menjadikannya wanita super.

Yang paling saya ingat dari film ini adalah perbandingan adegan antara pemeran utama pada masa ini dan hewan-hewan pada zaman dahulu. Seperti pada saat adegan Lucy dijebak pacarnya yang baru kenal satu minggu yaitu Richard yang ternyata bandar narkoba dan saat Lucy akan dibawa oleh komplotan Tuan Jang yang membeli narkoba dibandingkan dengan macan yang akan menerkam mangsanya.
Ini sangat unik bagi saya karena perbandingan adegannya itu tidak hanya sekali saja. Adapula adegan yang sangat berkesan pada saat penghujung film, menampilkan Lucy yang duduk di kursi dan melakukan perjalanan waktu ke masa yang lampau, dari masa revolusi, pembangunan hingga pada masa dunia masih terdapat dinosaurus. Menarik sekali bukan?

Selain itu juga film ini menyajikan berbagai kata ilmiah dan pembelajaran khususnya di bidang biologi, jadi dengan menonton kita tidak hanya mendapat hiburan tapi juga mendapat ilmu pengetahuan dan wawasan baru. Seperti penggunaan kapasitas otak pada mamalia dan makhluk hidup lainnya, penglihatan super Lucy yang mampu mendiagnosa penyakit yang ada pada tubuh temannya, melihat jaringan orang-orang menggunakan telepon dan lainnya.

Kritik dalam film ini menyentil penyebaran narkoba di dunia ini yang masih aktif, sangat cepat penyebarannya dan banyak korban yang dihasilkan dari penyebaran dan pemakaian narkoba. Juga memperlihatkan bagaimana polisi menindak kasus narkoba, hal-hal tersebut sebenarnya masih banyak terjadi di dunia kita sekarang.

Kekurangan dalam film ini, takutnya disalah artikan oleh anak-anak, bahwa dengan memakai narkoba bisa membuat manusia menjadi manusia super, menghentikan waktu dan sebagainya. Lalu takutnya film ini juga malah menambah pencarian jenis narkoba yang disebutkan dalam film dan cara membuat narkoba tersebut.

Kesimpulannya film ini sangat bagus dan mengedukasi, film ini bergenre sains fiksi maka perlu diperhatikan pula usia penonton karena banyak adegan berkelahi, penggunaan senjata dan penggunaan narkoba didalamnya, meskipun mengedukasi tapi tetap harus diawasi oleh orang tua, dan menontonnya perlu mencermati baik-baik film ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline