Lihat ke Halaman Asli

Vaksin Oh Vaksin

Diperbarui: 2 Maret 2021   18:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Internet

Vaksin.

Ya, benda yang belakangan ini sering dibicarakan oleh khalayak ramai, muda tua, pejabat maupun rakyat, memang menuai berbagai tanggapan, penolakan, hingga kelucuan.

Mengapa bisa terjadi? Bagaimana tidak, banyak masyarakat yang masih kurang melek terhadap vaksin. Mungkin ada saja masyarakat yang belum mengetahui apa itu vaksin.

Vaksin sendiri adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan terhadap suatu penyakit.

Lalu mengapa bisa ada kontra? Padahal vaksin itu untuk kebaikan dan kelangsungan hidup manusia, agar survive dari virus yang setahun ini telah menjangkiti Indonesia, corona virus.

Masyarakat menilai, Vaksin Covid-19 ini, akan menyebabkan efek samping, sebab kami bingung melihat di media sosial (Medsos), ada beberapa pejabat yang tak mau di Vaksin. Bahkan seorang warga berkata seperti ini saat diwawancarai salah satu media.

"Kalau sekarang pak, saya tidak mau divaksin, karena kondisi saya saat ini sehat wal Afiat. Jikalau kemudian hari, saya masuk rumah sakit, terus gejalanya seperti Covid-19, maka saya siap untuk divaksin." ucapnya.

Padahal dengan vaksin, mungkin Indonesia bisa saja menekan angka positif karena covid-19, bahkan menyudahi pandemi ini dengan herd immunity.

Herd immunity atau kekebalan kelompok adalah kondisi ketika sebagian besar orang dalam suatu kelompok telah memiliki kekebalan terhadap penyakit infeksi tertentu. Semakin banyak orang yang kebal terhadap suatu penyakit, semakin sulit bagi penyakit tersebut untuk menyebar karena tidak banyak orang yang dapat terinfeksi. Cara yang dapat ditempuh untuk mendapatkan kekebalan pada banyak orang sekaligus adalah vaksinasi.

Akan tetapi herd immunity ini tampaknya akan sulit dan dibutuhkan waktu yang sangat lama untuk mencapainya di negara dengan lebih dari 300 juta jiwa seperti Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline