Lihat ke Halaman Asli

Obor Toleransi Bangsa Indonesia Belum Redup, Asa Dari Kota Malang

Diperbarui: 17 Juni 2015   21:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1412936982665330103

Toleransi : Masjid Agung Kota Malang dan GPIB Immanuel, 200 tahun berdampingan ( foto: kompas.com)

Ditengah ramainya pemberitaan anti toleransi di Ibu Kota Jakarta, muncul percikan asa toleransi yang terjaga dari Kota Malang. Tepatnya hari Minggu (5/10) lalu di Masjid Agung Kota Malang, dimana umat islam merayakan Hari Raya Idul Adha 1435 H. Letak Masjid Agung Kota Malang berada tepat di tengah jantung kota dan 200 meter disampingnya berdiri Gereja Protestan Indonesia di bagian Barat (GPIB) Immanuel. Dua rumah ibadah ini bukan sehari atau setahun "bertetangga" tapi sudah 200an tahun berdampingan.

Ketika Hari Raya Idul Adha jatuh pada hari Minggu, tentu akan mengganggu ibadah kebaktian rutin GPIB. Namun kemarin hari minggu, toleransi nyata bukan hanya wacana telah membuka mata kita. Sholat Idul Adha dilaksanakan pukul 7 pagi dengan jamaah mencapai 35 ribu orang, meluber sampai di depan pintu GPIB. Ketua takmir masjid Agung, zainuddin Muchitmenyampaikan permohonan maaf kepada pihak gereja karena mengganggu ibadah kebaktian. Dan pihak gereja tidak marah, namun sudah menyampaikan kepada jemaat jadwal kebaktian diundur dari 6 pagi menjadi jam 9 pagi demi kelancaran Hari Raya Idul Adha.

Ternyata masih ada asa toleransi antar umat beragama di Indonesia. Artinya Bhineka Tunggal Ika masih berdiri kokoh menyangga bangsa kita. Bahkan Pendeta GPIB, Emmawati Balue di kompas.com mengatakan, selama ini selalu berhubungan baik dengan pimpinan masjid tersebut. "Karena kami menyadari kita' kan ibarat rumah, kita bertetangga bersebelah rumah," kata Emmawati. Bahkan, tidak jarang pihak takmir membantu melakukan penjagaan ketika pihak gereja menggelar perayaan natal. Apabila pihak gereja Immanuel menggelar ibadah yang dihadiri jemaat yang jumlahnya besar, mereka dapat memarkir mobil atau motor hingga di sekitar Masjid Agung.

Kota Malang dikenal sebagai kota pendidikan dimana banyak pendatang yang menimba ilmu di ratusan perguruan tinggi yang tersebar disana. Dengan beragam latar belakang dan keyakinan Kota Malang menjadi salah satu daerah yang cocok memberikan gemblengan anak bangsa menghargai sesama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline