Teknologi saat ini telah mengalami masa revolusi era keempat atau disebut sebagai industri 4.0. revolusi Industri 4.0 adalah tahap keempat dari perjalanan revolusi industri yang dapat diverifikasi yang dimulai pada abad ke-18.
Sependapat dengan Prof Schwab, dunia sedang mengalami empat pemberontakan revolusi industri itu terjadi sekitar 1760-1840 atau pada abad ke-18. Ini dimulai dengan revolusi industri diaktifkan oleh pengembangan kereta api dan inovasi mesin uap.
Pada masa revolusi industri keempat ini, harus dihadapkan dengan aset manusia (SDM) yang berkualitas, kreatif , dan inovatif yang memiliki daya saing. Karena seperti yang kita ketahui revolusi industri 4.0 telah membawa perkembangan industri yang berdampak pada gangguan atau perubahan prinsipal pada kehidupan masyarakat. Di mana sampai sekarang ada banyak aktivitas manusia yang telah digantikan oleh teknologi canggih, dan memang ada beberapa yang telah digantikan dengan robot (AI).
Untuk sementara, AI adalah mesin kecerdasan yang dirancang untuk melakukan pekerjaan tertentu dalam membuat perbedaan kehidupan sehari-hari manusia. Dalam bidang pendidikan, AI akan membantu pembelajaran yang bersifat individual.
Gangguan memulai lahirnya model perdagangan yang tidak terpakai dengan metodologi yang lebih inventif dan disruptif . Ruang lingkup perubahan luas mulai dari dunia perdagangan, perbankan, transportasi, masyarakat sosial, hingga pendidikan.
Kali ini akan mengharuskan kita untuk mengubah atau akhirnya punah. Tidak diragukan lagi, gangguan akan memberi energi pada digitalisasi sistem instruksi.
Gangguan mungkin merupakan lompatan perubahan dari kerangka kerja lama ke cara lain. Gangguan juga mengubah teknologi kuno yang memanfaatkan lebih banyak kemajuan fisik ke kemajuan tingkat lanjut dan menciptakan sesuatu yang benar-benar modern, lebih berharga, dan lebih mahir dan lebih cepat.
Dalam menghadapi masa gangguan, ,mahasiswa harus serba bisa untuk perbaikan teknologi dan harus mampu melakukan pengembangan untuk menghadapi persaingan. Hal ini bisa terjadi karena dalam masa depan persaingan kerja semakin kompetitif, terutama karena Indonesia termasuk dalam jangkauan perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan penghargaan statistik yang membuat persaingan dalam pameran tenaga kerja tentu akan sangat ketat.
Mahasiswa memiliki peran penting dalam membangun teknologi dalam periode industry 4.0, untuk memliki kemampuan khusus dan mengembangkan informasi sehingga mereka dapat mengakui dan mengubah untuk memanfaatkan teknologi 5.0 untuk masa depan common sense , Merombak informasi dan kemampuan, terutama hampir teknologi yang semakin modern, termasuk pemahaman sehingga tidak kalah dengan wawasan buatan, Memperluas atau mencari bakat yang kita miliki atau yang tidak kita miliki seperti soft skill, berbicara di muka umum, adab , dll. bahwa robot tidak memiliki kemampuan ini. Dan jika kita akan membuat pekerjaan di mana perwakilannya adalah semua robot.
Mahasiswa harus memiliki kapasitas yang melebihi standar dalam mengatur untuk bersaing dan tentu saja kapasitas atau soft skill yang mereka miliki harus banyak dan lebih berkualitas.
Yang tidak kalah penting adalah kemampuan membangun karakter seperti disiplin, etos kerja, dan sebagainya yang merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki setiap mahasiswa. Karena di masa depan, seperti yang kita ketahui, periode disrupsi adalah masa teknologi di mana teknologi seperti robot AI (palsu dengan cerdik) akan mengambil alih pekerjaan umat manusia.