Lihat ke Halaman Asli

Alamsyah Mustapa

Seorang Anak Muda Yang Belajar Menuliskan Ide-idenya

2021: Kami Siap Kembali Belajar

Diperbarui: 3 Januari 2021   22:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Beberapa bulan belakangan ini, saya sudah merasa jiwa extovertku mulai muncul. Bisa akrab dengan orang-orang yang sampai saat ini belum pernah bertatap muka secara langsung. Teman seangkatanku yang hanya bisa saling bercakap via aplikasi dan belajar bersama dalam ruang virtual. 2021, kami siap kembali belajar."

2021 adalah tahun yang baru dan semoga saja memberikan kebaikan dan kebahagiaan untuk siapa saja, termasuk dunia pendidikan. Fenomena belajar daring adalah salah satu bentuk respon dunia terhadap pandemic covid-19. Kemajuan teknologi juga merupakan faktor pendukung keberhasilan pembelajaran daring.

Sebenarnya dikatakan persiapan untuk tahun 2021 ini cukuplah banyak. Akan tetapi jika dikaitkan dengan dunia pendidikan maka yang lebih penting adalah menyiapkan berbagai macam buku literatur untuk menunjang proses belajar mengajar.

Bagi sebagian besar orang termasuk mahasiswa, menggunakan smartphone dan gawai lainya adalah sebuah hal yang biasa. Video call dan mengerjakan tugas via daring merupakan kebiasaan sebelum pandemic covid-19 pun. Akan tetapi bagi anak sekolahan yang tinggalnya di daerah ini menjadi sebuah fenomena yang lain.

Kali ini saya akan menceritakan kondisi kedua keponakan saya yang sama-sama megenyam pendidikan di sekolah dasar yang berbeda. Di sekolah yang satu dengan fasilitas daring dan yang satu fasilitas guru melakukan kunjungan rumah dengan kelompok belajar. Dua kondisi yang berbeda, dengan harapan keduanya memiliki pengetahuan yang sama.

Saya sebenarnya menjadi prihatin dengan kondisi yang tidak normal seperti saat ini. Apakah kedua metode pendidikan ini akan sama efektifnya dan ilmu yang disampaikan bisa teraplikasi secara maksimal. Jika nantinya evaluasi belajar pun disamakan apakah kedua metode ini bisa terakomodir. Jangan sampai salah satu metode tertinggal dari metode yang lain. Ini akan menjadi pekerjaan rumah di institusi pendidikan, tetap survive untuk pendudukan Indonesia.

Pendidikan Tanggung Jawab Kita

Bagi mahasiswa sudah seharusnya menerapkan Student Centre Learning, proses belajar mengajar dengan mahasiswa sebagai pusat dari proses belajar mengajar. Mahasiswa harus lebih banyak belajar dan mengetahui lebih dalam ilmunya lagi. Dosen hanya perlu menjadi fasilitator dan menambahkan ilmu yang belum sempurna dari sang mahasiswa. Jadi, mahasiswa bukan lagi menunggu materi dari dosen, akan tetapi ilmunya sudah ada sebelum bertatap muka dengan dosen. Ini yang menjadi konsep ideal, semoga saja bisa berjalan bagi saya di tahun 2021 ini.

Kita lanjut ke kondisi sekolah dasar. Sebagai orang yang lebih dewasa sudah seharusnya menjadi perpanjangan tangan guru disekolah. Menyampaikan informasi yang benar dan positif. Saat ini, siapa saja bisa menjadi guru demi kemajuan pendidikan di Indonesia. Orang tua jangan sampai teledor dan kehilangan masa depan anaknya karena hanya mengharapkan guru untuk mengajar anaknya.

Lalu, bagaimana kondisi orang tua yang benar-benar belum memiliki fasilitas yang bagus untuk proses belajar anaknya. Ada orang tua yang rela menjual harta benda demi membeli sebuah gawai untuk anaknya belajar. Semoga saja anaknya bisa semakin rajin belajar dan nantinya menjadi anak sukses. Aamiin.

Sebagai penutup, untuk saat ini diharapkan bisa tetap belajar maksimal walaupun dibatasi berbagai macam kondisi. Tetap rajin belajar, karena disemua tempat kita bisa belajar, disemua orang kita bisa bertanya, dan disetiap waktu kita bisa membuka buku. Semoga setelah pandemi ini kita bisa belajar lebih banyak lagi. Kita sama-sama naik kelas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline