Lihat ke Halaman Asli

Syakira Wardatul Aisyi

A full time learner

Kehidupan Masyarakat Pra-Islam di Mekkah dan Madinah: Jejak Suku, Sosial-Budaya, dan Ekonomi

Diperbarui: 5 Desember 2023   23:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo from indrawi.wordpress.com

Masyarakat Mekkah sebelum Islam

  • Nama Mekkah

Mekah merupakan kota paling suci di muka bumi ini dikarenakan di dalamnya terdapat ka'bah yang tak lain dan tak bukan adalah rumah Allah dan pusat kiblat umat muslim. Namun ternyata, Mekah memiliki beberapa nama lain yang banyak disebutkan di dalam al-Quran, diantaranya adalah Bakkah disebut dalam surah Ali Imran : 96, kemudian Ummul Qura disebut dalam surah Al-An'am : 92, Al Balad dalam surah Al-Balad : 1-2, Al Baldah dalam surah An-Naml : 91, Al Balad Al Amin disebut dalam surah At-Tin : 31, dan terakhir Al Haram yang disebut dalam surah Al-Ankabut : 67.2

  • Suku-Suku yang Ada

Pada masa sebelum islam datang terdapat 3 kabilah besar yang sempat menguasai Mekah. Kabilah pertama yaitu kabilah Jurhum yang merupakan kabilah dari Yaman dan berhijrah ke Mekah, kabilah ini menguasai Mekah setelah Nabi Ismail menikahi putri dari penguasa kabilah Jurhum. Selama 20 abad kabilah ini menguasai Mekah dan lama-lama mereka mulai berbuat semena-mena terhadap jamaah haji dan merampok kas negara. Hal ini memicu kemarahan dari bani Adnan yang merupakan keturunan dari Nabi Ismail. Kabilah Khuza'ah yang mengetahui hal ini kemudian membantu bani adnan untuk mengalahkan kabilah Jurhum. Setelah itu kabilah Khuza'ah yang melanjutkan kepemimpinan di Mekah dan menjaga serta mengagungkan Ka'bah. Selanjutnya muncul seorang Qushay bin Kilab yang merupakan keturunan Fihr (Quraisy) yang menikahi penguasa dari kabilah Khuza'ah, sehingga setelah penguasa tersebut meninggal, otomatis kekuasaan jatuh kepadanya. Setelah itu, Qushay mengklaim bahwa kekuasaan Mekah berada di tangannya dan sejak saat itu kekuasaan di Mekah terus dipegang oleh suku Quraisy.

  • Dinamika Sosial dan Budaya

Kehidupan sosial di Mekah pada awalnya sangat bersifat kesukuan, namun pada saat kekuasaan dipegang oleh suku Quraisy dan Mekah semakin ramai dikunjungi, mereka pun sadar akan perlunya sebuah sistem yang dapat meningkatkan fasilitas dan pelayanan mereka terhadap pengunjung Mekah. Dipelopori oleh Qushay bin Kilab, terbentuklah institusi/lembaga kota yang bernama Darun Nadwa. Didalamnya terdapat departemen-departemen khusus, diantaranya Mashura (dewan penasihat kota), Sadana (lembaga administrasi kota), Hijaba (satuan penjaga Ka'bah), Siqaya (departemen penyedia fasilitas air minum), Immarat al Bait (institusi pengelola Ka'bah), Ifada (institusi pemberi hal delegasi pelayaran), Rafada (lembaga penarik pajak dan penyalur amal), serta Uqab (lembaga standarisasi pelayanan). Kemudian, setelah Qushay bin Kilab meninggal, hal ini diteruskan oleh anaknya Abdu Manaf, bahkan ia juga mengembangkan departemen hubungan luar negeri. Anak dari Abdu Manaf, yaitu Hasyim juga turut serta membantu dengan mengurus departemen urusan logistik bagi tamu-tamu Allah.

Selain itu, masyarakat Arab juga merupakan masyarakat yang dikenal dengan wataknya yang keras, pemberani dan sabar, hal ini dipengaruhi oleh keadaan gurun pasir yang mengharuskan mereka untuk kuat dan sabar dalam menghadapi kesulitan yang mereka hadapi. Kehidupan gurun itu juga yang membuat mereka hidup berkelompok dalam suku-suku atau kabilah. Kemudian mereka juga dikenal sebagai masyarakat yang murah hati dan sangat menghormati tamu-tamunya. Selain itu, mereka juga terkenal akan loyalitasnya, dimana mereka terbiasa dalam menepati janji mereka dan memberikan pujian.6 Mereka juga memiliki jiwa seni yang tinggi, terbukti pada banyaknya syair-syair atau sastra yang muncul pada masa sebelum Islam ini. Namun, mereka juga terkenal akan karakteristik negatifnya seperti gemar minum minuman keras, berjudi, menyembah berhala, dan memandang rendah kepada wanita.

  • Perekonomian Pra-Islam

Kondisi perekonomian bagi masyarakat Arab yang tinggal di perkotaan seperti Mekah dan Madinah adalah berdagang. Mereka berdagang hingga ke luar negeri seperti ke Syam, Yaman, Persia, Habasyah, dan Mesir.7 Biasanya, mereka melakukan perjalanan dagang dalam dua musim, yaitu musim panas pergi ke Syam dan musim dingin pergi ke Yaman. Di Mekah juga terdapat pusat perdagangan yang sangat terkenal yaitu pasar Ukaz yang buka pada periode bulan haji, dari Dzulqa'dah, Dzulhijjah, hingga Muharram. Selain berdagang, ada juga masyarakat yang berternak seperti masyarakat Arab Badui yang hidupnya nomaden, dan juga ada yang bercocok tanam bagi masyarakat yang tinggal di wilayah yang subur seperti Thaif.

Masyarakat Madinah sebelum Islam

  • Nama Madinah

Kota Madinah merupakan kota yang terletak 340 kilometer dari kota Makkah. Madinah memiliki nama yang lain pada saat masa sebelum kedatangan Islam. Nama kota Madinah sebelum Islam datang adalah Yastrib. Nama Yastrib ini diambil dari seorang pengikut Nabi Nuh yang pada saat itu selamat dari banjir besar, yaitu Yastrib bin Qaniyah bin Mahlail. Pada saat itu, setelah selamat dari banjir besar, Yastrib bin Qaniyah melancong ke suatu tempat dan ia merupakan orang pertama yang mendatangi tempat itu, maka dari itu tempat tersebut dinamakan Yastrib.

  • Suku-Suku yang Ada

Kabilah yang pertama menempati Yastrib adalah para pengikut Nabi Nuh yang kemudian mereka berhijrah ke Juhfah. Setelah itu, Yastrib didiami oleh Dinasti Amalekit yang memiliki pusat kekuasaan di Mesir, mereka menyebar ke berbagai wilayah salah satunya Yastrib karena Yastrib memiliki tanah yang subur dan cocok untuk bercocok tanam. Dinasti Amalekit menduduki Yastrib sampai tahun kedua Masehi dan kemudian digantikan oleh kabilah Yahudi dan Arab. Kabilah Arab terdiri dari kabilah Aus dan Khazraj yang berhijrah dari selatan, Yaman karena adanya banjir besar. Sedangkan kabilah Yahudi diantaranya Bani Quraidha, Bani Nadhir, dan Bani Qainuqa' yang merupakan imigran dari Palestina karena menghindari hegemoni Romawi.

  • Dinamika Sosial dan Budaya

Mengingat bahwa masyarakat Madinah terdiri dari beragam kabilah, maka dalam kehidupan sosial terdapat beberapa konflik yang timbul, salah satunya yang paling terkenal adalah peperangan antara kabilah Aus dan Khazraj yang berlangsung selama bertahun-tahun. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan kesuburan wilayah yang ditempati, kabilah Aus menempati dataran tinggi yang subur sedangkan kabilah Khazraj menempati dataran rendah yang gersang. Perbedaan inilah yang digunakan kaum Yahudi untuk memprovokasi dua kabilah tersebut agar kaum Yahudi dapat mendominasi Madinah. Perang yang paling sengit terjadi pada tahun kelima sebelum hijrahnya Nabi Muhammad, disebut dengan Perang Bu'ats. Pada perang tersebut kabilah Aus dapat mengalahkan kabilah Khazraj dengan bantuan dari Bani Nadhir dan Quraidha. Namun setelah perang itu, kabilah Aus menyadari bahwa kaum Yahudi akan dapat menguasai Yastrib sehingga kabilah Aus dan kabilah Khazraj mengadakan rekonsiliasi dengan mengangkat Abdullah bin Ubay bin Salul sebagai raja Yastrib karena ia terkenal akan sikap netralnya pada waktu Perang Bu'ats.

Kebudayaan di Madinah kebanyakan terpengaruh dari kabilah-kabilah yang ada disana, yaitu kebudayaan Arab yang berasal dari kabilah Arab, suku Aus dan Khazraj. Kemudian ada kebudayaan Yahudi yang berasal dari Bani Qainuqa', Bani Nadhir, dan Bani Quraidha. Ada pula tradisi hari raya Nairuz dan Mihrazan yang berasal dari Persia, dimana Nairuz merupakan perayaan awal tahun baru Masehi dalam agama Majusi sedangkan Mihrazan adalah perayaan pada 6 bulan setelahnya.

  • Perekonomian Pra-Islam

Madinah merupakan kota yang strategis karena berada pada jalur perdagangan antara Yaman di Selatan dan Syam di Utara. Madinah terkenal akan kesuburan pertaniannya dengan penghasilan terbesarnya adalah kurma dan anggur. Terdapat pula pabrik-pabrik yang sebagian besarnya dikelola oleh kaum Yahudi serta pasar-pasar yang dikelola oleh Bani Qainuqa'. Dengan kaum Yahudi mayoritas mengelola sektor perekonomian Madinah, hal inilah yang memicu kaum Yahudi untuk mengadu domba kabilah bangsa Arab yaitu Aus dan Khazraj agar kaum Yahudi dapat sepenuhnya menguasai perekonomian Madinah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline