Lihat ke Halaman Asli

Wisnu Pitara

Sekadar membaca saja

Mengontrol Reaksi Oksidasi Tubuh dengan Vitamin

Diperbarui: 6 Mei 2024   23:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengontrol Reaksi Oksidasi Tubuh dengan Vitamin

Pendahuluan

Pada reaksi oksidasi, suatu zat akan kehilangan elektron karena bertemu  dan terjadi reaksi dengan zat lainnya. Zat lain ini biasanya umumnya adalah oksigen, atau senyawa lain yang memiliki sifat cenderung merebut elektron. Dari proses ini seringkali disertai peristiwa pelepasan energi tertentu. Reaksi-reaksi oksidasi yang terjadi di dalam tubuh manusia berhubungan dengan berbagai metabolisme, terjadi pada setiap saat dan secara serentak. Beberapa jenis dari reaksi ini berkaitan erat dengan keadaan sakit. Pada  artikel ini kita akan mendiskusikan secara singkat tentang topik ini.

Definisi tentang Sakit

"Sakit" yaitu kondisi atau pengalaman berupa ketidaknyamanan, penderitaan, ataupun gangguan pada fungsi-fungsi normal tubuh atau pikiran seseorang. Pada kenyataannya, hal ini bisa terkait dengan berbagai gejala, seperti: rasa sakit fisik, atau ketidakseimbangan emosional atau psikologis. Sakit dapat bersifat akut, yaitu secara tiba-tiba dalam waktu cepat, tetapi bisa juga kronis, yaitu berlangsung dalam durasi lebih lama.

Konteksnya juga variatif, dapat mencakup aspek-aspek: fisik, psikologis, emosional, dan sosial dari berbagai jenis pengalaman individu. Secara prinsip, seseorang sakit, berarti sedang dalam situasi yang tidak normal, jika dilihat dari berbagai ukuran normal.

Mengobati Sakit

Makna dari "mengobati sakit" adalah mengacu pada upaya-upaya atau proses untuk mengurangi atau menghilangkan ketidaknyamanan, penderitaan, atau gangguan berkaitan dengan kondisi sakit. Pengobatan bagi yang sakit dapat bervariasi bergantung pada penyebab dan sifat dari sakit itu sendiri. Umumnya pengobatan akan berkaitan dengan preferensi secara individu dan praktik medis yang relevan.

Upaya mengobati sakit ini dapat mencakup aspek-aspek sebagai berikut:

  • Terapi Fisik: Pengobatan menggunakan bermacam teknik fisioterapi, seperti: pijat, terapi panas-dingin, dan berbagai latihan terapi. Langkah ini adalah upaya mengurangi ketegangan otot, menambah fleksibilitas, dan mereduksi rasa sakit.
  • Pengobatan Farmakologis: Penggunaan pelbagai obat, misalnya: analgesik (obat penghilang rasa sakit) untuk mengurangi atau menghilangkan rasa sakit. Jenis obat yang digunakan tentu bisa berbeda-beda, bergantung sifat dan intensitas sakit. Contoh lain: obat antiinflamasi nonsteroid untuk sakit inflamasi, ataupun opioid untuk sakit kronis parah, juga dengan penambahan vitamin suplemen.
  • Terapi Psikologis: Bagi sakit kronis atau yang berkaitan dengan psikologis, misal: depresi atau kecemasan, dilakukan terapi kognitif perilaku. Contoh lain, terapi bicara untuk membantu meringankan rasa sakit dengan meningkatkan koping dan penyesuaian psikologis. Koping adalah teknik atau cara seseorang dalam menghadapi stres.
  • Pengobatan Alternatif: Sejumlah orang tertentu lebih memilih menggunakan upaya alternatif atau holistik untuk mengobati sakit, seperti: meditasi, akupunktur, refleksiologi, atau yoga.
  • Perubahan Gaya Hidup: Melaksanakan perubahan gaya hidup, seperti: olahraga teratur, pola tidur, manajemen stres, dan diet sehat dapat membantu mengurangi rasa sakit. Perhatian atas asupan vitamin suplemen merupakan bagian penting.
  • Intervensi Medis: Untuk situasi dan keadaan medis khusus, prosedur-prosedur medis atau operasi mungkin saja dilakukan untuk mengobati penyebab langsung dari sakit tersebut.

Pendekatan pengobatan sakit seringkali bersifat holistik, yaitu melalui integrasi beberapa strategi untuk mengurangi rasa sakit. Demikian juga, pilihan pengobatan mungkin tidak sekadar menghilangkan rasa sakit, tetapi juga untuk meningkatkan kemampuan seseorang menyesuaikan diri dengan kondisi tertentu.

Reaksi Oksidasi Penting

Reaksi-reaksi oksidasi yang terjadi di dalam tubuh manusia berdampak signifikan terhadap kesehatan secara keseluruhan.

Berikut ini aspek-aspek kesehatan yang berhubungan dengan reaksi oksidasi:

  • Stres Oksidatif: Situasi ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas dibanding dengan sistem antioksidan tubuh. Keadaan ini dikaitkan sebagai penyebab peningkatan risiko penyakit-penyakit kronis, seperti: penyakit jantung, kanker, diabetes, dan penyakit neurodegeneratif.
  • Penuaan: Kerusakan seluler yang disebabkan adanya radikal-radikal bebas dapat mengakibatkan penurunan fungsi-fungsi organ, kulit keriput, dan penurunan ketahanan dan kekuatan fisik.
  • Sistem Kekebalan Tubuh: Reaksi oksidasi tubuh juga bisa mempengaruhi fungsi sistem kekebalan tubuh.
  • Kesehatan Seluler: Kesehatan seluler secara keseluruhan tergantung pada keseimbangan reaksi-reaksi oksidasi di dalam tubuh kita.
  • Pertahanan Antioksidan: Asupan makanan yang kaya antioksidan, seperti buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan, turut serta membantu melindungi tubuh dari kerusakan oksidatif.

Reaksi Oksidasi Akan Berbahaya Jika Tidak Terkendali

Beberapa reaksi oksidasi di dalam tubuh manusia dapat berubah menjadi berbahaya atau bahkan berakibat fatal apabila tidak terkendali.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline