diothak-athik nganti gathuk
Undian nomor pasangan Capres dan Cawapres cukup menyedot perhatian masyarakat. Bagaimana pun, nomor pasangan calon harus berbeda. Interpretasi nomor pun bisa bermacam-macam tergantung pada “kepercayaan” dan “keyakinan” masing-masing. Beruntung hanya ada dua pasangan sehingga interpretasi nomor tidak terlalu rumit, hanya ada dua yang di-mistik.
Bila ada yang berkenan bersusah-payah menambah, silahkan agar tambah meriah; dengan catatan tidak menambah yang memicu masyarakat terpecah-belah.
Nomor 1
omenjaga dan menjamin Indonesia tetap (1)
oNKRI akronem dari Negara Ke-(1)-an Republik Indonesia
oper-(1)-an Indonesia adalah harga mati, tidak bisa ditawar-tawar
omari kita ber-(1) dalam membangun bangsa dan negara
ober-(1) kita teguh
o(1)-kan derap langkah membangun bangsa dan negara
o(1)-(1) aku sayang ibu
Nomor 2
otahun 2014 capres RI ada (2), cawapres RI ada (2)
opresiden dan wakil presiden adalah (2)-tunggal
oTuhan menciptakan dunia ber-(2)-an (baca: pasang-pasangan)
ono 2 memang mengandung (2) JK
osang saka, lambang negara RI adalah (2)-warna
omasing-masing pasangan adalah kombinasi dari (2) daerah
o(2)-(2) aku sayang ayah
1 + 2 = 3
osiapapun yang menang, entah (1) entah (2), yang kalah tidak boleh menjegal; orang Jawa bilang “åjåwaton sulåyå” (jangan asal beda pendapat)
o1 + 2 = 3 akan sangat kuat; segala macam lomba dimulai selalu jatuh pada hitungan ke-3
o(3)-partit adalah kekuatan dahsyat
o(3)-(3) sayang adik-kakak, (1) (2) (3) sayang semuanya; bila antara (1) dan (2) saling mambantu, maka negara akan maju; ayah, ibu, adik, kakak adalah lambang keluarga; elemen bangsa/rakyat; (1)+(2) berpadu menyejahterakan rakyat.
Setelah mencermati “othak-athik” di atas lantas kita perlu menenangkan diri, olah nala (nurani) dan nalar (ratio). Keputusan akan ditentukan pada detik terakhir kita berada di bilik pemungutan suara; bahasa kebathinan adalah “wangsit”.
Heheheheheh, jangan terlalu serius; hanya rekayasa asal-asalan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H