Darimana asal cahaya, sayangku, redup cahaya yang tak bercahaya, kenanganmu mengendap tak kilap..
O, sayangku, gerimis siang itu layaknya tangis kala riangmu, aku berpayung rindumu..
Malam ini deras rinduku padamu, bahkan arus sungai tak sama, tepian sungai riuh suara, dan mereka tak cukup hebat..
Riuh rindang ratap tak lelap, berbagi pandang kala matahari mengendap, hanya kita yang tak sirna puan..
O, Nyawa ini tak kenal rasa takut sepasti kehilanganmu, tak lebih mengerikan dari lenyap tangis dan kesalmu..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H