Lihat ke Halaman Asli

swargaloka

Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim Malang

Siswa SMA 5 Muhammadiyah Jakarta Jelajahi Budaya Desa Gubugklakah Bersama Mahasiswa KKM UIN Malang

Diperbarui: 29 Januari 2025   10:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi bersama Pak Heri (Sekretaris Ladesta) dengan mahasiswa KKM UIN Malang (Sumber: Swargaloka144)

Siswa-siswi SMA Muhammadiyah 5 Jakarta baru-baru ini melaksanakan perjalanan edukatif ke Desa Gubugklakah, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, dari tanggal 2 hingga 5 Januari 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan mereka pada keberagaman budaya dan kearifan lokal, serta potensi ekonomi desa yang dikenal sebagai bagian dari kawasan wisata Suku Tengger. Dalam perjalanan ini, mereka didampingi oleh mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) dari UIN Malang, yang berperan aktif dalam mendukung kelancaran acara.Setibanya di desa, siswa-siswi disambut oleh Kepala Desa Gubugklakah dan komunitas Mpok Darwis, yang merupakan kelompok sadar wisata setempat. Mereka diajak untuk mengenal berbagai aktivitas Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), khususnya dalam pengolahan apel menjadi produk seperti keripik dan jus. Kegiatan ini memberikan wawasan langsung tentang bagaimana masyarakat desa memanfaatkan hasil pertanian lokal untuk meningkatkan perekonomian mereka.Di hari berikutnya, siswa-siswi melakukan kunjungan ke Gunung Bromo, di mana mereka tidak hanya menikmati keindahan alam tetapi juga mempelajari lebih dalam tentang Suku Tengger. Setelah kembali ke desa, mereka mengunjungi tempat produksi sandal lokal untuk belajar tentang proses pembuatan dari bahan baku hingga produk jadi.

Acara puncak dari perjalanan ini adalah pentas seni yang diadakan pada malam terakhir. Pertunjukan tersebut menampilkan berbagai tarian tradisional seperti Tari Baskalan dan Tari Topeng, serta atraksi Bantengan yang menghibur para siswa. Sebagai simbol penghormatan terhadap budaya lokal, beberapa siswa dan Kepala Sekolah mengenakan udeng, pakaian khas Suku Tengger.

Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 5 Jakarta berharap bahwa pengalaman ini dapat memperkaya wawasan siswa-siswi mengenai kekayaan budaya Indonesia. Ia menekankan pentingnya mengenal dan menghargai budaya lokal serta memahami bagaimana masyarakat pedesaan mengelola potensi mereka untuk kesejahteraan. Kegiatan ini diharapkan menjadi pengalaman tak terlupakan bagi para siswa yang akan terus dikenang dalam perjalanan pendidikan mereka.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline