Lihat ke Halaman Asli

Aksara Kehidupan

Diperbarui: 3 November 2015   08:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 
 Saat mengetahui istilah -aksara- tidak semestinya kita memahaminya sebatas pada barisan huruf yang membentuk kata atau kalimat. Sebab, makna aksara ternyata lebih luas dari hanya sekedar sinonim huruf.

Suatu tanda grafis yang digunakan manusia untuk berkomunikasi seperti garis, titik, pola, atau sistem tanda grafis yang mampu membentuk pesan yang dipahami dapat juga dikatakan sebagai aksara. Sehingga istilah aksara dapat juga ditujukan untuk gambar atau simbol atau media visual apapun yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan.
Sederhananya, aksara adalah media visual (terlihat secara kasat mata) yang digunakan manusia untuk bisa saling memahami antara satu sama lain. Karena dengan adanya kesepakatan pemahaman, maka akan tercipta komunikasi yang efektif. Dampak yang dihasilkan dari komunikasi efektif itulah yang akan memberikan nuansa harmonis dalam sistem kehidupan manusia.

Jika hal tersebut tidak terjadi, maka aksara akan kehilangan maknanya. Jika aksara sudah kehilangan maknanya, maka efektifitas suatu pesan tidak akan pernah terjadi. Jika efektifitas komunikasi tidak terjadi, maka akan muncul ketidaksepakatan yang berdampak pada tidak harmonisnya sistem kehidupan manusia itu sendiri.
Contoh sederhana dapat dibuktikan bahwa semua pengendara kendaraan bermotor paham bahwa makna dari lampu merah adalah berhenti. Namun ketika ada pengendara yang tetap jalan pada saat lampu masih menyala merah, saat itulah terjadi pelanggaran yang tentunya berpotensi menyebabkan ketidakharmonisan dalam sistem lalu lintas, yaitu kecelakaan. Karena aksara dalam simbol "lampu merah" sudah kehilangan maknanya.
Kasus tersebut bisa juga dikatakan metafora yang mendukung bahwa keharmonisan dalam suatu sistem adalah hal mutlak yang juga berlaku dalam sistem kehidupan manusia dan juga alam semesta.

Pada skala global, krisis multidimensi yang terjadi sudah tidak bisa kita pungkiri lagi. Terjadinya resesi ekonomi, peperangan, pemberontakan, kerusuhan, kelaparan, penindasan, dan segala hal yang masuk dalam kategori penyebab rusaknya kedamaian dan kesejahteraan di dunia adalah bukti nyata yang membuat kita sudah tidak mungkin lagi menutup mata sambil berdiam diri dan merasa seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Melihat kondisi tersebut, maka perlu adanya upaya untuk bisa mengatasi disharmonisasi yang telah terjadi di segala aspek kehidupan manusia. Sudah saatnya kita saling membagi informasi positif yang membangun di tengah kerusakan yang disebabkan serangan krisis global ini.

Marilah bersama-sama kita memanusiakan diri kita. Menyadarkan diri kita. Mengingatkan diri kita. Sehingga kita sebagai manusia mampu mengembalikan citranya sebagai penjaga dan perawat bumi yang menjadi rumah kita bersama ini. Ingat! Tuhan telah memberikan bumi-Nya untuk kita jaga dan kita rawat, bukan sebaliknya.

Percayalah, bahwa semua itu dapat terwujud apabila kita mampu mencapai kesepakatan dalam pemahaman dan tindakan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline