Kamis, 7 November 2024 kemaren KPU Buru telah menyelesaikan debat kedua. Yang mana pada debat kemarin Wakil Bupati diberi kesempatan untuk di uji pemahamannya tentang kondisi sosial-ekonomi di Kabupaten Buru.
Menyikapi debat Wakil Bupati itu, Mursal Sowakil, Ketua DPC PERMAHI ( Persatuan Mahasiswa Hukum Indonesia Namlea) menyoroti kualitas debat yang diselenggarakan oleh KPU Kabupaten Buru. Menurutnya dengan format debat seperti kemarin masyarakat akan sulit menilai kapasitas intelektual setiap kandidat Bupati dan Wakil Bupati.
Sementara"Esensi dari debat adalah bagaimana kandidat dapat menguraikan masalah-masalah yang ada di Kabupaten Buru dan mencari solusi untuk memecahkan masalah tersebut, agar masyarakat bisa mendapatkan informasi terkait Calon Bupati/Wakil bupati yang akan mereka pilih"ungkap Sowakil
Dirinya juga menambahkan bahwa kapasitas intelektual sangat dibutuhkan dalam mengelola pemerintahan.
"Penggunaan ( bawa serta catatan dalam debat) oleh kandidat justru menunjukan lemahnya penguasaan pemahaman kandidat terhadap berbagai masalah yang terjadi di kabupaten buru .
Sebab,visi-misi itu harusnya terlihat murni lahir dari pemahaman setiap kandidat terhadap kondisi konkret di Kabupaten Buru hari ini, sehingga dalam mengelola pemerintahan tentu, dibutuhkan kemampuan intelektual yang mumpuni"tambahnya
Lebih lanjut Sowakil mengatakan bahwa debat kandidat seyogyanya dijadikan sebagai momentum penting untuk menguji ide dan gagasan kandidat sehingga format debat mestinya dapat mendukung tersalurnya ide dan gagasan setiap kandidat.
Sowakil menambahkan bahwa KPU harus menjadi katalisator untuk mendorong pemerintahan yang bersih kedepan dengan cara menjaga integritas dan independensi KPU sebagai penyelenggara Pilkada, dengan menampilkan kapasitas juga kualitas Debat Kandidat yang serius,riuh akan solusi, produktif, dan Humanis. Tutup Mursal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H