Lihat ke Halaman Asli

“Senandung untuk Ibu”

Diperbarui: 17 Juni 2015   23:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Adakah yang lebih menyiksa hatiku selain rindu melihat senyummu?

Adakah yang lebih membuatku gundah gulana selain rindu mendengar tawamu?

Dan adakah yang lebih membuatku bahagia selain perjumpaan kita?

Apakah ada yang lebih membuat hatiku temaram selain belaian kasih sayangmu?

Aku hanya mendengar, mereka menceritakanmu.

Bagaimana rona pipimu ketika engkau tersenyum,

Mengalahkan rona pancaran sinar rembulan.

Bagaimana dengan kerendahan hati engkau berkata,

Menepis ketakutan diantara desiran badai.

Dan bagaimana kehadiranmu begitu menyejukkan.

Aku hanya mendengar mereka berkata tentang engkau.

Perkataan-perkataan itu menjelma menjadi potret.

Selalu mengitari setiap ruang dan angan,

Bergulat dengan kegelisahan dan keputusasaan.

Aku bersenandung,untukmu,

Ibu. .




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline