Lihat ke Halaman Asli

Satrio Wahono

magister filsafat dan pencinta komik

Penyebab Krisis Global Bernama Instrumen Derivatif, Ini Sejarah Singkatnya

Diperbarui: 25 Januari 2025   06:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Krisis finansial global 2008 berpusat di AS (Sumber: www.bbc.com)

Krisis finansial global 2008, yang berpusat di Amerika Serikat (AS) banyak disebut orang sebagai gelombang krisis pertama dalam era Informasi pasca kedatangan tahun 2000 (Y2K). Sebab, inilah kali pertama krisis diakibatkan oleh kertas yang diperdagangkan secara elektronik tanpa memiliki ikatan dengan nilai gunanya, kertas yang dijajakan dengan nama canggih instrumen derivatif. 

Indonesia sendiri memang sempat terkena dampaknya, tapi untung tidak terlalu parah karena pasar modal kita belum semaju di AS, sehingga instrumen derivatif kala itu tidak populer di Indonesia dan tidak banyak investornya. Akan tetapi, tetap relevan bagi kita untuk memahami rangkaian krisis global 2008 karena instrumen sekuritas rumit derivatif. Untuk memahami secara cepat, saya membuat kronologi singkat yang disarikan dari berbagai literatur. Jadi, berikut perjalanan sejarah---dimulai pada 1982---kemajuan teknologi elektronik, termasuk Internet, dan instrumen derivatif yang kemudian menyebabkan krisis finansial global 2008.

1982
Awal Mula

Michael Bloomberg menawarkan terminal desktop elektronik untuk perdagangan sekuritas. Merrill Lynch, pembeli pertamanya, membeli 20 unit.

1983
Produk derivatif pertama

Fannie Mae menerbitkan collateralize mortgage obligation pertamanya, membuat pasar hipotek atau kredit perumahan sekunder lebih menarik bagi investor dan pemberi pinjaman.

1989
Penemuan Internet

Tim-Berners Lee, seorang fisikawan, menciptakan World Wide Web (www) untuk menghubungkan dokumen-dokumen elektronik.

1993
Browser pertama

Browser web pertama, Mosaic, membuat navigasi Internet begitu mudah, yaitu hanya dengan menunjuk dan mengklik mouse.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline