Lihat ke Halaman Asli

Suzash Gribisy

Pembelajar

Ceria Mengenal Huruf dan Angka: Upaya Memberantas Buta Huruf Anak Usia Dini Melalui Mural

Diperbarui: 23 Agustus 2017   17:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Salah satu kenyataan yang paling menyebalkan adalah bahwa ternyata masak kanak-kanak yang masalah terbesarnya hanya sebatas sedih ditinggal emaknya ketika sekolah, sudah berlalu lama sekali. Itu disadari setelah melihat hasil jeprat-jepret kami pada minggu kelima masa KKN beberapa waktu lalu.

Kami senang sekali. Di sela-sela program yang sangat padat pada minggu-minggu terakhir, kami Tim KKN yang bertugas di Desa Banyuyoso, Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo merasa bahagia dapat berkontribusi dalam pendidikan anak usia dini. Melukis gambar luar angkasa, anggota keluarga, angka-angka, huruf alfabet, dan gambar-gambar lucu lainnya di tembok kelas dan sekat antar kelas untuk edukasi anak lewat gambar. Awal melaksanakan program ini rasanya berat. Kami hanya diberi waktu sekitar tiga hari oleh pihak PAUD untuk dapat menjalankan program tersebut sebelum dimulainya tahun ajaran baru. Ruang kelas tersebut terletak bersebelahan dengan aula balai desa Banyuyoso yang sederhana, namun hangat. Program ini juga kebetulan dilaksanakan secara bersamaan dengan perbaikan infrastruktur balai desa dan sekolah TK-PAUD Bhakti Siwi.

Kami memulai dengan tangan kosong, namun dengan harapan yang tinggi. Kami menargetkan dalam waktu tiga hari, kami dapat menyulap ruang kelas yang polos ini menjadi warna-warni dan memiliki kesan ceria.

Melukis untuk Proses Belajar Mengenal Angka dan Huruf

Kami pun mulai dengan membersihkan terlebih dahulu lingkungan kelas dan mempersiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan. Kami gotong royong untuk menyelesaikan tugas ini. Pembagian tugas mulai dilakukan, ada yang mengerjakan dinding kelas dan ada pula yang bertugas untuk melukis sekat-sekat kelas berbahan tripleks. Mulailah dipikirkan pola-pola dan ide-ide yang dapat dituangkan ke dalam lukisan. Tercetuslah konsep lukisan 'berangkat sekolah'. Konsep ini kemudian dituangkan beberapa tangan kreatif dari kami ke dalam sebuah gambar. Gambar ini mengandung pesan agar adek-adek PAUD Bhakti Siwi semangat untuk berangkat dan belajar di sekolah.

Selain itu, terdapat konsep gambar anggota keluarga. Ada kakek, nenek, ayah, ibu, adek, dan kakak. Hal ini dituangkan dalam gambar dengan bingkai-bingkai lucu. Lewat gambar ini, harapannya adek-adek PAUD dapat lebih mengenal nama-nama anggota keluarga. Selain itu, terdapat pula konsep luar angkasa dan bawah laut. Siapa tahu, setelah melihat gambar-gambar ini di sekolah, adek-adek mendapatkan pengalaman baru mengenai semesta alam; tentang ada lagi hal lain di luar angkasa sana dan di jauh di dasar laut.

Metode visual adalah salah satu cara belajar yang menyenangkan. Oleh karena itu, selain berusaha menyajikan gambar-gambar yang edukatif untuk adek-adek PAUD, kami tak lupa menyajikan gambar berupa angka dan huruf-huruf alphabet. Agar dalam proses mengenal angka dan huruf mereka menjadi lebih menyenangkan.

1503481563296-599d55a8b7687c08e50612e2.jpg

1503483570222-599d5700ab12ae40a511b0d2.jpg

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Hal yang tidak kami duga sebelumnya, ketika kami bekerja, adek-adek usia sekolah TK-SD datang untuk membanatu kami mengerjakan program ini. Mereka dengan semangat meminta 'jatah' kuas dan cat dari kami karena mereka ingin ikut menggambar. Kami memberikan kesempatan pada mereka untuk ikut serta menggambar dan bermain cat bersama kami. Karena tangan-tangan kreatif mereka juga, akhirnya dalam waktu tiga hari sebelum tahun ajaran baru dimulai, kelas yang ceria dan berwarna sudah siap digunakan belajar oleh adek-adek.

Kini, gambar-gambar kami akan dilihat setiap hari oleh adek-adek PAUD Bhakti Siwi di Desa Banyuyoso. Gambar-gambar tersebut akan akrab dengan mereka. Kami berharap, adek-adek PAUD dapat semakin mengenal angka, huruf, dan hal-hal kecil di sekitar kita lewat gambar yang warna-warni nan lucu-lucu. Kalau sudah bisa mengenal huruf dan angka sejak usia dini, diharapkan adek-adek ini mampu menjadi generasi yang bebas buta huruf sehingga proses belajar yang lain dapat berjalan lancar. Jika proses belajar berjalan lancar, bukankah mereka akan menjadi tonggak generasi emas harapan bangsa?

img-20170715-130641-599d56302667ed0cc124a662.jpg

Sumber : Dokumentasi Pribadi

img-20170717-091857-599d566a2667ed0bb720cd62.jpg

 Sumber : Dokumentasi Pribadi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline