Lihat ke Halaman Asli

Suyono Apol

Wiraswasta

[Sherlock Holmes] Misteri Celana Berpita Biru Mr. P

Diperbarui: 10 Juni 2016   16:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sherlock Holmes sedang sibuk dengan percobaan ilmiahnya ketika ia kutinggalkan di London. Aku baru bersiap mau berangkat ke Bandungan, Semarang, ketika Mr P, seorang teman lama, menemui dan menahanku untuk sementara di Jakarta. "Ada kasus pelik menyangkut celanaku," adunya.

"Begini Watson. Aku adalah kepala suku terluar nusantara. Masalahnya, pagi tadi tanda kekuasaan kepala suku, yaitu celana dalam berwarna merah dengan pita biru, hilang. Waktu itu mesin pengering pakaian rusak, maka pakaian yang baru dicuci dijemur di atas rumahku di Gondangdia, Menteng, dan hilang! Mulanya kuduga celana itu terbang karena tertiup angin, maka aku mencarinya di lingkungan sini dengan bantuan tetangga, tapi hasilnya nihil."

"Apakah ada hal-hal spesifik yang terjadi pada sekitar waktu hilangnya celana tersebut?"

"Aku sedang mengetik menggunakan laptop dekat jendela yang terbuka ketika angin keras bertiup dan kudengar juga derau seperti suara motor kecil yang kemudian menghilang. Aku tidak begitu memperhatikannya, tapi beberapa menit kemudian aku baru sadar kalau aku menjemur pakaian di atas rumah. Namun, aku sudah terlambat, semua pakaian berhasil kukumpulkan kecuali yang satu itu."

"Mungkin tetangga Anda ada yang mengendalikan drone pada saat itu. Mari kita periksa."

Tidak sulit menemukan tetangga yang mengoperasikan drone, yaitu Vahmi seorang ahli IT.

"Saya sedang bermain drone ketika kemudian angin keras datang dan membuat drone kehilangan keseimbangan, maka sebisanya, saya menurunkan ketinggiannya tapi drone itu malah hilang. Saya sudah mencarinya ubek-ubekan, tapi tanpa hasil."

Kami pun memeriksa di lingkungan.

"Apakah drone itu mengarah ke timur? Dan sekitar pukul berapakah itu?"

"Betul ke timur, agak ke tenggara. Aku mulai main pada pukul sepuluh, setelah nonton TV, drone hilang sekitar lima menit kemudian."

"Ah, ini dia. Setelah aku menggugel jadwal kereta api, saat itu cuma ada commuter line Jakarta-Depok. Kalau drone itu crash di atas kereta, mudah-mudahan terbawanya tidak sampai melewati Stasiun Cikini. Mari kita ke sana."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline