Sidney Mohede, dalam Konser Desak Orang Tua Berikan Teladan ke Generasi Muda
Oleh: Suyito Basuki
Lagu-lagu rohani yang bernada lembut hingga lagu bercorak cadas yang mengajak orang-orang muda bergembira mengingat kebesan dan kemuliaan Tuhan pun mengalir. Lagu-lagu yang ditampilkan konser Sidney Mohede antara lain: Ku Milikmu, Datanglah dan Bertahta, Nyalakan Apimu, Yesus Mulia, Bersorak, Salibmu Kemenanganku, Tak Terbatas, Mengenalmu, How Great Thou Art, dan Praise
Hidup menjadi dampak bagi sekeliling adalah hidup yang perlu diupayakan oleh orang-orang muda khususnya mahasiswa, demikian ungkap Sidney Mohede seorang penyanyi dan sekaligus gembala jemaat Jakarta Praise Community Church (JPCC) di acara Gebyar Sabda dan Seni yang dihelat oleh Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga di Alun-alun Lapangan Pancasila Salatiga, Rabu malam 6 November 2024 yang baru lalu.
Hidup Berdampak
Di hadapan ribuan orang-orang muda yang rata-rata adalah mahasiswa UKSW yang sebelumnya diajak memuji Tuhan oleh tim musik Unlimited Fire Band, Sidney Mohede dengan mengutip ayat alkitab Matius 6:13-16, mendorong orang-orang muda untuk menjadi garam dan terang dunia.
"Jadilah garam dan terang di sekitarmu. Tidak harus dengan menjadi penyanyi yang terkenal atau menjadi misionaris di daerah-daerah yang terpencil, tetapi berbuatlah sesuatu yang positif, meskipun kecil yang mendatangkan kebaikan bagi lingkunganmu," demikian Sidney Mohede dengan bersemangat.
Untuk memiliki hidup yang berdampak, kehidupan seorang Kristen haruslah berjalan sesuai dengan identitasnya sebagai orang Kristen yang mau menyangkal diri, memikul salib Kristus dan mengikuti Yesus, bukan sekedar menjadi pengagum Kristus saja, demikian Sidney Mohede yang telah menjadi ikon penyanyi lagu rohani khususnya lagu-lagu penyembahan ini.
Supaya hidup orang muda berdampak maka hendaknya mengembangkan karakter Kristus dan menjaga kekudusan hidup. "Karakter dan kekudusan hidup menjadi pondasi yang bisa membawa dampak," demikian ujar Sidney Mohede.
Teladan Orang Tua