Lihat ke Halaman Asli

Suyito Basuki

TERVERIFIKASI

Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Lima Obyek Wisata di Rawapening Kabupaten Semarang

Diperbarui: 1 November 2024   14:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Warung Makan Apung di tengah Rawapening (dok.pri)

Lima Obyek Wisata di Rawapening Kabupaten Semarang

Oleh: Suyito Basuki

 

Pernah mendengar Rawapening Ambarawa yang terletak di Kabupaten Semarang?  Jika Anda pernah ke Jawa Tengah, pasti pernah mendengar danau yang terletak di antara daerah Bawen dan Tuntang yang diberi nama Rawapening ini.

Rawapening menyimpan sebuah legenda yang mistis.  Konon menurut cerita turun temurun, Rawapening ini berasal dari air yang keluar dari tanah yang tidak pernah surut sehingga membentuk sebuah danau yang bernama Rawapening ini.

Kisah Legenda

Ada sebuah cerita yang berkaitan dengan itu.  Alkisah saat orang-orang kampung akan mengadakan acara sedekah bumi, kemudian mencari daging binatang di hutan.  Mereka telah lelah berburu, tetapi tetap tidak mendapat seekor binatang pun untuk dibawa pulang.

Mereka berhenti beristirahat di hutan.  Oda orang yang dengan iseng menghantamkan senjata tajamnya di akar pohon.  Tidak disangka, yang disangka akar pohon itu kemudian mengeluarkan darah.  Ternyata itu adalah seekor ular besar.  Segera saja ular besar itu dibunuh dan dagingnya dipotong-potong serta dibawa pulang ke kampung mereka.

Ternyata ular itu bernama Baru Klinting yang sedang bertapa atas perintah ayahnya yang bernama Ki Hajar yang tengah bertapa juga di lereng Gunung Telomoyo.  Baru Klinting kemudian menjelma menjadi seorang bocah kecil kudisan.  Bocah kudisan itu datang ke kampung yang orang-orangnya hendak mengadakan sedekah bumi dan usai berburu di hutan itu.  Baru Klinting kemudian menancapkan sebuah lidi di tengah kampung dan meminta orang untuk mencabutnya.

Tidak ada seorang pun yang bisa mencabut lidi itu.  Baru Klinting kemudian dengan mudahnya bisa mencabut lidi tersebut.  Keajaiban pun terjadi.  Dari lubang lidi itu kemudian memancar tidak pernah henti sehingga seluruh isi kampung menjadi tenggelam dan tidak ada seorang pun selamat kecuali wanita tua yang telah memberi makan Baru Klinting dengan cara menaiki lesung alat penumbuk padi yang dijadikannya sebuah perahu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline