Lihat ke Halaman Asli

Suyito Basuki

TERVERIFIKASI

Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Tuhan yang Bangkitkan dan Beri Jalan Keluar

Diperbarui: 1 September 2024   07:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nick Vujicic dan keluarga (sumber gambar: Movieguide)

Tuhan yang Bangkitkan dan Beri Jalan Keluar 

Oleh: Suyito Basuki

Dalam bacan Injil Lukas 7:14-15 disebutkan ada sebuah tandu yang dibawa oleh orang-orang di kota Nain.  Tandu itu mengusung seorang anak muda yang mati. Pengusungannya diikuti  seorang janda, ibu dari anak muda yang mati itu dan orang-orang yang bersedih.  Anak muda yang mati itu adalah anak tunggal.  Jadi kita bisa merasakan kesedihan ibunya itu!  Nain itu artinya kota yang penuh dengan bunga, mestinya orang yang menyaksikan kota itu penuh sukacita, tetapi hari itu berbeda.  Usungan tandu dengan diikuti oleh seorang ibu yang terus menerus menangis bersama arakan yang diam seribu basa sambil tertunduk tentu akan membuat orang yang melihatnya tidak bersuka cita melainkan ikut bersedih, meskipun mereka tinggal di kota yang dengan bunga!

Setelah Yesus menyembuhkan hamba seorang perwira di Kapernaum, Ia pergi ke kota Nain.  Yesus melihat iring-iringan kematian itu.  Hati-Nya tergerak setelah melihat kesedihan janda itu. (ay. 13) Yang dilakukan Tuhan adalah datang menghampiri, menyentuh dan berkata "bangkitlah" kepada anak muda yang mati itu.  Seketika itu juga anak muda itu bangkit dan berkata-kata!

Bangkitlah!

Kata bangkitlah dalam bahasa Yunani menggunakan kata "egeiro" yang berarti membangunkan dari tidur dan juga membangunkan dari kematian, dari dunia orang mati kepada hidup!

Sebuah peristiwa yang luar biasa!  Kuasa Tuhan bisa mengubah keadaan mati menjadi hidup!  Keadaan sedih menjadi suka cita.  Keadaan tidak putus asa menjadi berpengharapan!

 

Fenomena Nick Vujicic

Nick Vujicic lahir tanpa lengan dan kaki, kondisi yang dikenal sebagai Tetra-Amelia Syndrome. Selama masa kecilnya, ia mengalami banyak penderitaan dan penolakan, yang menyebabkan dia merasa putus asa dan tanpa harapan. Pada usia 10 tahun, dia bahkan mempertimbangkan untuk bunuh diri karena merasa hidupnya tidak berarti dan tidak ada masa depan yang baik baginya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline