Lihat ke Halaman Asli

Suyito Basuki

TERVERIFIKASI

Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Bakti Sosial Pemuda-Remaja Gereja Bersihkan Sampah Plastik di Pantai Pailus dan Mpu Rancak

Diperbarui: 21 Agustus 2024   12:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat bersih-bersih di Pantai (dokumen pribadi) 

Bakti Sosial Pemuda-Remaja Gereja Bersihkan Sampah Plastik di Pantai Pailus dam Mpu Rancak

Oleh: Suyito Basuki

Desa kami, Karanggondang, terletak di Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara.  Desa kami ini menurut informasi data kependudukan desa bersumber dari Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) memiliki jumlah keseluruhan 16.430 penduduk laki-laki dan perempuan.  Sangat berbeda jauh dengan penduduk desa tetangga, desa Srobyong dengan jumlah penduduk lebih sedikit, yakni 8741 penduduk laki-laki dan perempuan.

Desa Karanggondang yang terkenal dengan home industri mebel garden atau out doornya ini memiliki dua pantai.  Kedua pantai tersebut adalah Pantai Pailus dan Mpu Rancak.  Pantai Pailus biasa digunakan untuk wisata pantai dengan mandi air laut sedangkan Pantai Mpu Rancak terkenal dengan wisata kuliner sea foodnya.

Akibat semakin banyaknya pengunjung wisata di kedua pantai itu, maka masalah sampah menjadi persoalan bagi masyarakat sekitar pantai dan desa Karanggondang pada umumnya.  Saya tinggal tidak jauh dari pantai.  Jika berkendara motor, maka saya akan sampai di Pantai Pailus sekitar kurang dari 10 menit.  Demikian juga jika saya akan berkunjung ke Pantai Mpu Rancak, lebih kurang waktu yang gunakan jika naik motor hampir sama.

100 Pemuda dan Remaja

Tahun 2015, hampir 10 tahun yang lalu saat peringatan natal di desa kami, saya ditunjuk menjadi Ketua Panitia Natal.  Saya bersama dengan panitia kemudian menetapkan kegiatan bakti sosial dengan bersih-bersih Pantai Pailus dan Pantai Mpu Rancak dari sampah, baik sampah yang dibawa para wisatawan maupun sampah yang dihantar oleh gelombang ombak pantai.

Segera kemudian kami surati gereja-gereja yang berada di desa kami.  Kami meminta setiap gereja untuk mengirim sekitar 10 orang pemuda dan remaja untuk membantu bakti sosial itu.  Ada sekitar 10 gereja dewasa maupun pepanthan (pos PI) yang mengirimkankan pemuda dan remajanya.  Kami membuatkan kaos untuk masing-masing pemuda dan remaja yang hadir.  Kami membuat 100 kaos untuk mereka, belum terhitung kaos untuk panitia.

Di belakang kaos sengaja kami tulis "Jauhi: Miras, Narkoba, Seks Bebas".  Persoalan yang sering timbul di daerah dekat pantai adalah ketiga hal itu.  Jika ada tontonan orkes melayu atau ndangdutan, ketiga hal itu menjadi persoalan utama.  Baik, miras, narkoba, maupun seks bebas sama-sama berbahaya bagi kehidupan anak muda atau masyarakat pada umumnya.  Oleh karena itu dengan tulisan di belakang kaos seperti itu, sekalian kami berpesan supaya masyarakat khususnya pemuda dan remaja tidak terlibat kepada ketiga hal tersebut jika hidup mereka mau selamat dan sukses di masa depannya.

Kumpulkan dan Bakar Sampah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline