Pelajaran Dibebaskannya Pegi Setiawan dari Pra Peradilan
Oleh: Suyito Basuki
Pegi Setiawan, yang oleh Polda Jawa Barat telah ditetapkan sebagai tersangka, dibebaskan dalam Sidang Pra Peradilan. Sidang Pra Peradilan Senin 8 Juli 2024 di PN Bandung dilakukan oleh hakim tunggal Eman Sulaiman.
Sebagaimana berita yang sudah beredar di masyarakat luas bahwa telah terjadi kasus pembunuhan remaja Vina Arsita (16) dan Muhammad Rizki (Eky) di Cirebon pada 2016 yang lalu. Setelah kasus terkatung-katung selama beberapa tahun, baru kemudian Pegi Setiawan, seorang kuli bangunan ditetapkan sebagai tersangka dengan dalih identitas tersangka seringkali diubah. Penetapan Pegi Setiwan sebagai tersangka 21 Mei 2024.
Kasus penangkapan Pegi Setiawan ini kemudian viral. Di Twitter ramai dibicarakan. Foto-foto buronan yang diduga pelaku kerapkali disandingkan dengan foto Pegi Setiawan yang memang jauh berbeda. Antara lain, buronan yang diduga pelaku memiliki lobang anting di telinga, sementara Pegi Setiawan tidak memakai anting di telinganya. Ada juga anak motor yang merasa tidak yakin bahwa Pegi Setiawan pelakunya karena menilik Pegi Setiawan hanya memiliki motor Suzuki Smash, sementara yang ditengarai sebagai pelaku yang tengah buron adalah anak geng motor yang tentunya memiliki moge alias motor gede.
Putusan hakim Eman Sulaiman
Putusan hakim tunggal Eman Sulaiman dinilai masyarakat merupakan putusan yang penuh keberanian. Dalam amar putusannya dibacakan pada Senin (8/7/2024), Hakim tunggal PN Bandung Eman Sulaeman mengatakan, gugatan itu dikabulkan karena tidak ada bukti Pegi pernah diperiksa oleh Polda Jawa Barat sebelum ditetapkan sebagai tersangka. Selain itu, Hakim Eman menyatakan penetapan tersangka tidak hanya dengan bukti permulaan yang cukup dan minimal dua alat bukti, tapi harus diikuti adanya pemeriksaan calon tersangka yang termaktub dalam putusan Mahkamah Konstitusi (MK). (Kompas.com 9/7/2024)
Di dalam berita yang sama pihak Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandhani Puro menyatakan bahwa mereka masih mendalami seluruh proses penyidikan yang dilakukan. Mereka masih mempelajari apakah polisi melakukan salah tangkap atau bukan. Djuhandhani juga menyatakan bahwa Bareskrim Polri menghormati putusan hakim dalam proses praperadilan. Terkait dengan dibebaskannya Pegi Setiawan, menurut Djuhandhani akan melihat evaluasi-evaluasi terhadap penyidik.
Pelajaran-pelajaran yang dapat dipetik
Salah tangkap yang dialami Pegi Setiawan menyisakan kenangan yang pasti tidak menyenangkan. Pegi Setiawan setelah berada di dunia bebas dia mengaku bahwa di penjara dia mendapat penganiayaan berupa dipukul di sekitar mata dan dibekap plastik kepalanya sehingga ia kesulitan bernapas. (https://jateng.tribunnews.com/2024/07/10/pegi-mengaku-disiksa-saat-jadi-tahanan-kapolri-diminta-bertindak) Yang belum ia ungkap kata-kata kasar apa saja yang telah ia terima selama dalam kurungan.