Asyik Nugas dengan Modal Minuman Segelas
Oleh: Suyito Basuki
Beberapa kali saya telpon anak saya yang tengah kuliah di luar kota, ketika saya tanya,"Sedang berada di mana?" Anak bungsu saya itu menjawab bahwa ia sedang berada di kafe, bersama teman-temannya. "Sedang kerja kelompok, nugas pah," demikian jawabnya. Karena tidak mau mengganggu maka telpon segera saya matikan.
Malam merangkak, saya telpon lagi, ternyata kegiatan mengerjakan tugas dengan teman kelompoknya belum selesai. Saya kemudian mengingatkan supaya pulang jangan malam-malam, sangat berbahaya apalagi untuk cewek, demikian pesan saya.
Kata 'Nugas'
Sejak kakak lelakinya yang sudah lulus kuliah di Poltekes Negeri di Surakarta, saya mulai memahami kata 'nugas'. Kata 'nugas' itu berarti mengerjakan tugas-tugas kuliah. Bisa secara pribadi, ataupun bisa secara kelompok. Istilahnya dulu 'garap tugas' atau 'mengerjakan tugas'. Mungkin dirasa terlalu panjang istilah itu sehingga sekarang ini disingkat dengan kata 'nugas' saja.
Saat mahasiswa sedang 'nugas' itu berarti dia tidak mau diganggu oleh orang tuanya ataupun keluarganya. Apalagi jika saat 'nugas' itu dilakukan bersama teman-temannya. Saat anak saya menerima telpon dari saya, pasti ada nada enggan untuk bercakap-cakap lebih lama dalam telpon. Saya tahu diri, sehingga segera mengakhiri percakapan, mungkin akan telpon lagi dengan memperkirakan kegiatan 'nugas' tadi sudah selesai.
Favorit di Kafe
Suatu saat kakak si bungsu bertanya, "Kenapa harus di kafe nugasnya tidak kamu ajak ke rumah saja?" Adiknya menjawab,"Aku nggak mau repot."