Lihat ke Halaman Asli

Suyito Basuki

TERVERIFIKASI

Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Di Sebalik Srikandi-Bisma (Episode 19)

Diperbarui: 9 Juni 2024   12:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadis menari (IG-Kumarawangi Art) 

Di Sebalik Srikandi-Bisma (Episode 19)

Oleh: Suyito Basuki

 

Sebuah keramaian perayaan sekaten, berbagai pameran ekonomi dan budaya terdapat di daerah alun-alun depan kraton.   Orang tumpah ruah memadati alun-alun kraton.  Sebuah panggung wayang di lingkungan Pracimasono Kraton Yogyakarta, Spanduk bertuliskan: 

WAYANG KEKAYAAN BUDAYA BANGSA: PUPUK, CINTAI DAN JANGAN DITINGGALKAN!

Pagelaran Wayang Lakon, Srikandhi -- Bisma, Sebuah Kemelut Tegal Kurusetra, Dhalang: Ki Bagas Kumarawangi  

Saat panah menembus dada

 Musik gamelan sampak manyura, Fitri berada di deretan para pesindhen.  Nyi Sutejo salah satu pesindhennya.  Ki Sutejo memegang kendang.  Danang memainkan rebab, Joko menabuh demung.  Bagas mengeluarkan wayang Srikandhi di sebelah kanan dan Resi Bisma di sebelah kiri.  Gamelan suwuk, dhalang suluk ada-ada

Katri gumulung mangrempak, korda gora reh kagiri-giri, rananggana gawe gelar ira wang-wang hooo....  

Dilanjutkan ucapan wayang oleh Bagas sebagai dhalang

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline