Lihat ke Halaman Asli

Suyito Basuki

TERVERIFIKASI

Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pameran IKASSRI, Semangat Lepas dari Epigon dan Plagiasi

Diperbarui: 4 Juni 2024   20:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tajuk Volume 7 (Katalog IKASSRI)

Pameran IKASSRI, Semangat Lepas dari Epigon dan Plagiasi

Oleh: Suyito Basuki

Bertempat di Pendapa Art Space yang terletak di Jl. Prof. Wirjono Projodikoro (Ring Road Selatan) Tegal Krapyak, Sewon, Bantul, Yogyakarta, 1-7 Juni 2024 diadakan pameran seni rupa.  Pameran seni rupa yang bertajuk Volume 7 ini diadakan oleh Ikatan Alumni Sekolah Seni Rupa Indonesia (IKASSRI) Yogyakarta. 

Yaksa Agus dalam buku katalog menyebutkan bahwa Sekolah Seni Rupa Indonesia (SSRI) adalah metamorfosa bentukan dari Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) yang kemudian menjadi Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR) hingga menjadi Sekolah Menengah Kesenian Negeri (SMKN) 3 Kasihan Bantul, Yogyakarta.


Keragaman Karya

Subroto Sm didampingi istri, Gunadi  dengan istri, serta Godod Sutejo (Dokpri)

Subroto Sm pelukis senior Yogyakarta didaulat membuka pameran.  Pada kata pengantarnya, Subroto Sm yang juga tetap melukis setelah purna dari tugas mengajar di STSRI "ASRI"/FSR ISI, lebih dahulu menyebutkan bahwa definisi seni yang paling sederhana, mengutip pendapat Fuad Hassan adalah karya manusia yang mengubah sesuatu yang biasa menjadi luar biasa.

Adapun karya seni rupa yang berbobot atau berkualitas, menurut hemat Subroto Sm ialah, "Karya yang memiliki misi dan gagasan jelas, berbentuk artistik dan unik, mampu membaca tanda-tanda zaman, yang hasilnya mampu menggetarkan perasaan dan memperkaya batin penikmatnya."

Lukisan Haryoko (Katalog IKASSRI)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline