Di Sebalik Srikandi-Bisma (Episode 1)
Oleh: Suyito Basuki
Perkenalan
Sebuah rumah joglo Jawa dengan gandhok di kiri dan kanan, berhalaman luas. Bagian belakang rumah terlihat seperti bedheng, tedengar suara mesin dari arah bedheng tersebut. Pohon-pohon mengitari rumah. Alunan musik kerawitan Jawa yang rancak. Seorang pemuda, usia 30 tahun, Bagas Kumarawangi (Bagas), memasuki halaman rumah dengan motor honda bebek. Memarkir motor dan memasuki rumah.
Di dalam rumah joglo, Fitri Dewandari (22 th) latihan menari dengan iringan kaset, ini siang hari yang terik.
"Kulanuwun...kulanuwun...permisi...permisi," Bagas uluk salam. Seorang gadis dengan masih berikatkan selendang tari keluar.
"Oh, mangga, mari-mari ...," sambut gadis yang bernama Fitri itu. Fitri berteriak kepada adiknya, "Naaaang, matikan tapenya."
"Silakan duduk, Mas mau cari siapa?" tanya Fitri kepada Bagas yang kelihatan agak lelah.
"Saya mau ketemu Pak Sutejo. Betul ya ini rumah Ki Cermo Sutejo, dhalang kraton itu?" kata Bagas agak terengah sambil duduk di kursi.