Soto Bathok, Mangkuknya dari Bathok
Oleh: Suyito Basuki
Masih awal tahun, penginnya makan makanan favorit dan kalau bisa murah dan unik. Keinginan yang tidak aneh-aneh saya rasa. Oleh karenanya, sehabis mengantar istri mengajar di SMA, saya mampir di sebuah warung soto yang banyak peminatnya. Warung soto ini bernama "Soto Kantong". Warung pertama didirikan di dekat sebuah sekolah SMK di kampung Kupang Ambarawa. Warung Kedua dibuka di Perumahan Serasi Ambarawa yang tidak begitu jauh dari warung pertama.
Perihal ramainya Warung Soto Kantong yang pertama, Rosalina, seorang alumni sebuah sekolah SMA negeri di Ambarawa memberi komentar,"Harganya murah, dengan uang Rp. 5.000 saja sudah dapat satu mangkok soto dan gorengan." Maka tak heran, banyak anak sekolah yang berpakaian seragam atau anak kuliahan yang mampir dan jajan di warung soto tersebut sambil menikmati area persawahan yang terhampar di depan warung soto.
Sambel Kecap Khusus
Perihal soto bathok, hanya dijual di Warung Soto Kantong Kedua. "Baru dua bulanan kita memberikan menu soto bathok ini," demikian ucap mbaknya yang menjual sambil meladeni permintaan para pembeli. Soto bathok ini menurut banner yang terpasang, asli dari Klaten. "Memang mbaknya dari Klaten?" tanya saya. "Bukan saya, tapi tadi ibunya yang gendong anak yang bagian pembayaran." Demikian terang mbaknya.
Saat saya menerima semangkuk, tepatnya sebathok soto dengan daging sapi, saya heran karena mbaknya kemudian juga menyodorkan sambel kecap dalam botol kecil. Saya bilang,"Lho lha ini sudah ada sambal kecap di meja?" Mbaknya bilang,"Ini sambel kecap khusus karena ada bumbunya," terang mbaknya sambil tersenyum.
Soto yang disajikan di dalam sebuah bathok kemudian saya beri kecap yang disebut dengan bumbu tadi. Dan rasanya memang hmmm...sedaaap. Di dalam kuah soto juga ditaburi dengan gorengan kentang yang diiris kecel-kecil, menambah nikmatnya soto bathok.
Istilah Soto Bathok