Renungan Bahasa Jawa Dilah Kasukman, Upaya Menghidupkan Bahasa Jawa
Oleh: Suyito Basuki
Renungan Harian Bahasa Jawa, Dilah Kasukman edisi November 2022 terbit menjelang tanggal 30 Oktober 2022 ini. Renungan Harian ini berisi uraian berupa tafsir dan penerapan dari ayat-ayat Alkitab, baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Seperti di bulan November ini yang memiliki 30 hari, maka akan terdapat 30 renungan yang bisa dibaca setiap harinya.
Dari segi nama, Dilah Kasukman menunjuk kepada "Dilah" yang berarti lampu yang berfungsi menjadi alat penerang, sedangkan "kasukman" berbicara mengenai kerohanian atau kejiwaan.
Harapannya memang renungan harian ini dapat menjadi sarana penerang bagi jiwa-jiwa yang senantiasa merindukan Sang Pencipta-nya, sehingga dalam perjalanannya meniti kehidupan ini senantiasa sesuai dengan kehendak-Nya.
Penerbitan yang hampir memasuki tahun ke-5 ini bernaung di bawah Lembaga Pekabaran Injil Sinode (LPIS) sinode gereja kami, Gereja Injili di Tanah Jawa, yang sinodenya berpusat di kota Pati, Jawa Tengah.
Meski peruntukannya bagi jemaat di lingkungan Sinode GITJ, tetapi pembaca hariannya dalam bentuk digital melalui Grup WA dan Grup Face Book dari berbagai kalangan warga gereja.
Bahasa Jawa, Keren
Pengalaman mengelola renungan harian berbahasa Jawa ini membuka realita bahwa menulis dalam bahasa Jawa tidak semua orang Jawa menyukai dan bisa melakukannya. Mungkin saja menulis dalam bahasa Indonesia bisa saja mudah, tetapi menulis dalam bahasa Jawa rata-rata bilang,"Banyak kesulitannya!"
Sebetulnya tidak sepenuhnya begitu. Menulis dalam bahasa apa pun yang kita kuasai, entah itu bahasa ibu atau bahasa kedua, akhirnya akan dapat dilakukan dengan baik.