Lihat ke Halaman Asli

Suyito Basuki

TERVERIFIKASI

Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Gegono Wilujengan Pangenep Pangaksumo Hosoro Hosoko Djowo

Diperbarui: 20 September 2022   14:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Komunitas Hosoko Djowo, duduk tengah Bapak Hanung Priyono dan Bapak Widodo, Godod Sutejo ujung kiri (Dokumen Pribadi)

Gogono  Wilujengan Pangenep Pangaksumo Hosoro Hosoko Djowo

Oleh: Suyito Basuki

Hosoko Djowo adalah sebuah komunitas kepercayaan yang meyakini bahwa bulan Suro adalah bulan yang penuh pengampunan.  Oleh karena itulah bulan Suro atau Hosoro yang diyakini awal tahun baru Djowo, 15 Agustus 2022 yang baru lalu komunitas brayat ageng Hosoko Djowo  Ngayogyakarto  ini mengadakan gogono  atau istilah umumnya ritual di UPK Joglo Parangtritis Dinas Pariwisata Kab Bantul Yogyakarta.  

Menurut komunitas Hosoko Djowo tersebut, tanggal 15 Agustus 2022 itu disebut Srengat Pangaksumo Hosoro Koso Soworo Koto 6448 Toso Thotoko 19 Djowo Goto Pon 1 Hosoro 6448.

 Acara yang diadakan setiap tahun itu dilanjutkan melarung atau membuang dapus atau bunga panca atau 5  warna sebagai lambang 5 anasir yang ada dalam tubuh manusia ke  Pantai Parangtritis.   

Pelarungan bunga panca warna ini, oleh komunitas yang disebut Hosoko Djowo tersebut  saat itu diikuti  50-an orang  dengan sebuah keyakinan  agar mereka diberikan pengampunan atas segala dosa yang dilakukan selama 1 tahun sebelumnya. 

Menutup Bulan mengawali Tahun

Semalam, hari Senin tanggal 19 September 2022 ini brayat ageng Hosoko Djowo Ngayogyakarto kembali mengadakan acara wilujengan yang dimaksudkan menutup bulan Suro, sebuah bulan yang diyakini penuh dengan pengampunan.  

Acara gegono ini dipimpin oleh Bapak Widodo selaku pinisepuh brayat Hosoko Djowo Ngayogyakarto,  diadakan di daerah Tegaltirto Berbah Sleman.  Senin tanggal 19 September 2022 ini secara perhitungan komunitas Hosoko Djowo ini merupakan awal tahun djawa 6448 abad Thotoko  ke- 19.  

Diyakini oleh komunitas Hosoko Djowo berdasar  yang tertulis  di 'Layang Songokolo',  disebutkan bahwa apabila hari pengampunan dosa  sudah genap 35 hari maka semua harus mengadakan gogono wilujengan  dan wajib mengucapkan terima kasih kepada Gusti dari segala belas kasih-Nya yang sudah menurunkan anugerah berupa pengampunan dosa dari Gusti seperti yang terjadi pada kedua murid Josono yaitu Modjo dan Drono beserta semua yang menjalankannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline