Lihat ke Halaman Asli

Suyito Basuki

TERVERIFIKASI

Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Lapangan Pancasila Salatiga, Semakin Ramai Saja

Diperbarui: 8 Agustus 2022   08:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alun-alun atau Lapangan Pancasila Salatiga (Foto: Dokumen Pribadi)

Lapangan Pancasila Salatiga, Semakin Ramai Saja

Oleh: Suyito Basuki

Alun-alun atau Lapangan Pancasila Salatiga telah mengalami metamorfosa.  Pada era 1980-an, alun-alun yang namanya mengingatkan akan dasar negara Indonesia, yakni Pancasila ini, hanyalah sebuah lapangan rumput menjadi tempat anak-anak sekolah melakukan kegiatan olah raga atau obade persiapan sebuah upacara nasional yang tengah dipersiapkan.  Kadang alun-alun ini menjadi titik kumpul karnaval atau arak-arakan masyarakat dalam memperingati hari tertentu.  Jika tidak ada kegiatan apa-apa, maka lapangan Pancasila ini hanya menjadi tempat lewat anak-anak sekolah mengambil jalan pintas saat pergi atau pulang sekolah dengan berjalan kaki.

Mulai Berubah

Pada Era 2000-an, alun-alun Pancasila ini mulai berubah.  Penataan-penataan trotoar mulai dilakukan oleh Pemkot Salatiga.  Alun-alun Pancasila mulai ramai dengan pedagang kulineran yang memasang tenda di sore hingga malam hari.  Saat pagi hari, tenda-tenda itu akan dibersihkan oleh pemiliknya, karena di siang hari lapangan akan digunakan untuk kegiatan-kegiatan pemerintahan maupun kemasyarakatan.  Setiap pagi mulai banyak orang-orang maupun anak sekolah yang berolah raga, dari berjalan kaki, lari-lari kecil, hingga olah raga bela diri.

Pemkot Salatiga kembali menata dan merevitalisasi alun-alun Pancasila yang terletak di Kelurahan Kalicacing Kecamatan Sidomukti Salatiga ini.  Pada tanggal 16 Januari 2020, Walikota Salatiga, Yulianto, SE, MM. meresmikan Alun-alun Pancasila ini setelah pembangunannya.  Diharapkannya, alun-alun Pancasila ini menambah ruang hijau yang ada di kota Salatiga.  Untuk memberi waktu tanaman tambahan bertumbuh, maka sejak peresmian tersebut selama 6 bulan kemudian, alun-alun sementara ditutup untuk masyarakat. (diskominfo.salatiga.go.id, 20 Januari 2020)

Di Lapangan Pancasila ini terdapat 3 patung pahlawan nasional yakni Laksmana Madya Yos Sudarso, brigadier Jendral Sudiarto dan Marsekal Agustinus Adisutjipto.  Kesemua pahlawan nasional ini kelahiran Salatiga. 

Tugu dan patung pahlawan nasional (Foto: Dokumen Pribadi)

Laksamana Madya TNI AL (Ant.) Yosaphat Soedarso lahir 24 November 1925 dan meninggal 15 januari 1962.  Ia gugur di atas KRI Macan Tutul dalam peristiwa pertempuran Laut Aru setelah ditembak oleh kapal patroli milik armada Belanda.  (id.wikipedia.org)

Brigadir Jendral Sudiarto dengan nama lengkapnya Brigadir Jenderal Siswosoelastro Soediarto ini lahir di Salatiga pada 25 Desember 1925.  Bersama Slamet Riyadi, ditugaskan memadamkan pemberontakan di Maluku Selatan.  Sudiarto lebih memilih berjuang Bersama tentara Indonesia daripada melanjutkan studi di Amerika Serikat.  Kisahnya terkenal dengan pengorbanannya yang memilih ikut berjuang daripada melanjutkan studinya ke Amerika Serikat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline