Lihat ke Halaman Asli

Suyito Basuki

TERVERIFIKASI

Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Memaknai Kemerdekaan dengan Pameran dan Bursa Lukisan di Bulan Suro

Diperbarui: 6 Agustus 2022   08:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang pengunjung mengamati lukisan "Sahabatku Gajah" karya Dewobroto (Foto: dokumen pribadi)

Memaknai  Kemerdekaan dengan Pameran dan Bursa Lukisan di Bulan Suro

Oleh: Suyito Basuki

Bagi orang Jawa, bulan Suro adalah bulan khusus dan terkesan garang.  Oleh karenanya, orang Jawa biasanya tidak menghelat acara pernikahan di bulan Suro ini.  Konon siapa yang melanggar akan mendapati hidup yang sial.  Bagi seniman, khususnya seniman panggung, bulan Suro adalah bulan dimana mereka harus bertistirahat penuh sebulan di rumah, karena memang tidak ada job atau tanggapan main di panggung bagi mereka.  Jadi jika ingin bertamu ke rumah dhalang, sindhen, penyanyi  panggung, pembawa acara atau MC, di bulan Suro ini, dijamin pasti akan ketemu orangnya.

Namun bagi seniman lukis, bulan apa pun rasanya baik-baik saja.  Termasuk bagi Godod Sutejo, pelukis Jogja lulusan ASRI (Akademi Seni Rupa Indonesia) ini.  Dalam rangka bulan Agustus dimana banyak dilakukan peringatan dan pemaknaan hari merdeka bagi bangsa Indonesia dari cengkeraman penjajah Belanda, Godod Sutejo membuka lebar-lebar rumahnya yang sekaligus sebagai rumah kreasi seni dan menjadikannya sebagai tempat untuk pameran dan bursa lukisan 35 pelukis Jogja dan sekitarnya.  Kediaman Godod Sutejo di jalan Suryodiningratan Jogja yang sering disebut Galeri Posnya Seni Godod mngedakan pameran dan bursa lukisan ini dari Selasa Kliwon, 2 Agustus 2022, pukul 01.11 WIB hingga Selasa Kliwon bulan berikutnya, 6 September 2022.  Itu berarti satu bulan penuh, yakni bulan Jawa Suro, pameran dan bursa lukisan ini digelar.

Menyelaraskan dengan Suasana Covid

Memaknai kemerdekaan memang tidak harus dengan hiruk-pikuk lomba maupun atraksi kesenian yang melibatkan kerumunan publik. Dalam kondisi penyakit covid-19 masih juga menggejala dan aturan PPKM belum dicabut oleh pemerintah, maka segala bentuk kerumunan sebisa mungkin untuk dihindari.  Namun demikian, bukan berarti aktifitas-aktifitas terutama yang positif ditiadakan.  Banyak aksi-aksi positif yang bisa dilakukan sembari berbenah diri, khususnya di bulan Agustus yang bertepatan dengan bulan Suro atau Muharram ini.

Tajuknya sangar:  Laga Rupa Suro Nusantara (Foto: Dikumen Pribadi)

Seniman sekaligus pelaku spiritual Godod Sutejo punya cara tersendiri dalam "merayakan" Kemerdekaan Indonesia ke-77ini. Pelukis kelahiran Wonogiri ini meyakini, Suro dalam Kalender Jawa merupakan bulan yang mulia, penuh makna spiritual dan mistis. Menurutnya, jagad makhluk gaib yang tidak kasat mata pun mengikuti rotasi alam sesuai Kalender Jawa ini. Dengan menggandeng sedikitnya 35 pelukis, Godod menggelar pameran sekaligus bursa lukisan di rumah sekaligus galerinya yang diberinya nama Posnya Seni Godod. Pameran dibuka Selasa Kliwon, 2 Agustus 2022, pukul 01.11 WIB. Berlangsung hingga Selasa Kliwon bulan berikutnya, 6 September 2022.

Jam pembukaan sengaja dibuat tidak lazim. Pukul 24.00 pengunjung diajak hening sesaat untuk memohon pada Gusti agar diberi keselamatan untuk negeri ini. Beberapa kelompok spiritual hadir pada acara pembukaan, di antaranya kelompok kepercayaan Hardo Kusoro, Kelompok Yoga Vivasana, dan beberapa seniman teater seperti Mahmoud Elqadrie dan Rina Nikandaru. Di antara deretan pelukis yang medukung event kemerdekaan ini selain Godod Sutejo sendiri, antara lain Hajar Pamadhi, Tulus Warsito, Syaiful Adnan, Hatta Hambali, Ikhman, Nunuk Ribanu, Ledek Sukadi, Rakhmat S. Ada juga pematung kondang, Sugito yang ikut menyertakan karyanya dalam pameran tersebut.

Pengunjung Cukup Ramai

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline