Lihat ke Halaman Asli

Suyito Basuki

TERVERIFIKASI

Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Membuat Kantong Kolostomi, Antisipasi Kulit Alami Iritasi

Diperbarui: 25 Mei 2022   02:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kantong kolostomi (Sumber Foto: sains.kompas.com)

Membuat Kantong Kolostomi, Antisipasi Kulit Alami Iritasi 

Oleh: Suyito Basuki

Awal tahun 2015, istri saya terdeteksi memiliki penyakit tumor colon. Ada tumor yang menempel pada usus besar bagian dalam, sehingga mempengaruhi kelancaran Buang Air Besar (BAB). Saat terdeteksi, tumor itu sudah besar, menurut dokter sudah stadium 4. 

Oleh karena itulah diadakan operasi kolostomi, yaitu pemotongan usus yang terdapat tumor tersebut. Setelah usus dipotong, kemudian disambung lagi. Sementara kata dokter sambungan itu belum merekat kuat, maka dibuatkanlah saluran kolostomi di perut.

Saluran kolostomi ini berfungsi untuk mengeluarkan tinja. Untuk sementara waktu, tinja tidak bisa dikeluarkan lewat dubur karena bisa mempengaruhi sambungan usus besar yang belum rekat tadi. 

Di atas lobang kolostomi itulah kemudian diletakkan kantong kolostomi yang menampung tinja yang dikeluarkan. 

Pasien yang melakukan operasi kolostomi, seperti istri saya ini ke mana-mana membawa kantong kolostomi yang merekat di perutnya.

Bahaya Iritasi

Setelah tindakan operasi kolostomi, pihak rumah sakit memberikan beberapa kantong kolostomi dengan beberapa penjelasan pemakaian. 

Kantong kolostomi itu bentuknya sebuah kantong yang terbuat dari bahan plastik dengan sebuah lobang dan di sekitar lobang yang melingkar itu terdapat perekat yang memungkinkan kantong tersebut tetap menempel di perut, sehingga bisa dibawa ke mana-mana.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline