Membuat Kantong Kolostomi, Antisipasi Kulit Alami Iritasi
Oleh: Suyito Basuki
Awal tahun 2015, istri saya terdeteksi memiliki penyakit tumor colon. Ada tumor yang menempel pada usus besar bagian dalam, sehingga mempengaruhi kelancaran Buang Air Besar (BAB). Saat terdeteksi, tumor itu sudah besar, menurut dokter sudah stadium 4.
Oleh karena itulah diadakan operasi kolostomi, yaitu pemotongan usus yang terdapat tumor tersebut. Setelah usus dipotong, kemudian disambung lagi. Sementara kata dokter sambungan itu belum merekat kuat, maka dibuatkanlah saluran kolostomi di perut.
Saluran kolostomi ini berfungsi untuk mengeluarkan tinja. Untuk sementara waktu, tinja tidak bisa dikeluarkan lewat dubur karena bisa mempengaruhi sambungan usus besar yang belum rekat tadi.
Di atas lobang kolostomi itulah kemudian diletakkan kantong kolostomi yang menampung tinja yang dikeluarkan.
Pasien yang melakukan operasi kolostomi, seperti istri saya ini ke mana-mana membawa kantong kolostomi yang merekat di perutnya.
Bahaya Iritasi
Setelah tindakan operasi kolostomi, pihak rumah sakit memberikan beberapa kantong kolostomi dengan beberapa penjelasan pemakaian.
Kantong kolostomi itu bentuknya sebuah kantong yang terbuat dari bahan plastik dengan sebuah lobang dan di sekitar lobang yang melingkar itu terdapat perekat yang memungkinkan kantong tersebut tetap menempel di perut, sehingga bisa dibawa ke mana-mana.