Menjaga Ketenangan Batin Saat Perjalanan Mudik
Oleh: Suyito Basuki
Sudah banyak dikupas di kompasiana ini oleh rekan-rekan kompasianer tentang hal-hal teknis apa yang perlu dipersiapkan dan dilakukan oleh para pemudik, agar perjalanan mereka dapat sampai dengan aman dan selamat di tempat tujuan.
Seperti rekan kompasiner senior Budi Susilo dalam judul artikelnya: Tips Mudik Tenang, Nyaman dan Aman menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat mudik seperti: persiapan kendaraan, kesehatan dan obat-obatan, barang bawaan yang perlu disesuaikan, memeriksa rumah yang akan ditinggal supaya dalam keadaan aman, laporan ke RT atau pemberitahuan ke tetangga terdekat dan lain-lain.
Saya hanya ingin sedikit menyinggung dan urun rembug tentang keselamatan pemudik saat berkendara, khususnya baik motor maupun mobil pribadi. Hal yang tak kalah penting untuk diperhatikan selain hal-hal teknis lainnya adalah adalah ketenangan batin dan suasana hati.
Saat masuk ke Pesawat Sukhoi
Beberapa tahun yang lalu, saya berkesempatan melakukan pelayanan di GKJW (Gereja Kristen Jawi Wetan) Madiun dan gereja Persekutuan Oikumene (POUK) di Kecamatan Maospati Madiun.
Pelayanan ini merupakan program tukar mimbar gereja-gereja yang tergabung dalam persekutuan Badan Musyawarah Gereja Jawa (BMGJ). Gereja Persekutuan Oikumene itu sendiri berada di lingkungan perumahan TNI AU.
Dengan demikian, anggota jemaatnya beberapa orang adalah anggota TNI AU yang bertugas di Lanud TNI AU Iswahjudi Madiun. Untuk diketahui saja bahwa Lanud Iswahjudi Madiun ini memiliki Wing Udara 3, yakni Skadron Udara 3 (tempur), Skadron Udara 14 (tempur), dan Skadron Udara 15 (tempur).
Secara kebetulan di antara anggota jemaat itu ada seorang pilot pesawat Sukhoi yang sering disebut pesawat siluman buatan Rusia ini. Setelah selesai melakukan pelayanan di gereja POUK tersebut, maka kami ditawari untuk melihat pesawat Sukhoi.