Mendapatkan Sesuatu yang Tidak Terduga Sebelumnya
Oleh: Suyito Basuki
Jepara, 2 Oktober 2012
Agak terkejut ketika kubaca sms Musa: pengen balek ke jepara, gak betah aqhu di sini. Timbul pertanyaan dalam hati ada apa? Segera saja aku balas sms-nya: kenapa mas, sing sabar. Mamanya kuberi tahu, segera saja pengin nelpon. Tapi kemudian ada sms balasan dari Musa: nanti saja, aku lagi ibadah. Walau aku sendiri ingin segera tanya, masalahnya apa kok sampai Musa sms seperti itu. Terpaksa kutunda, menunggu dia selesai mengikuti ibadah di asrama.
Jam setengah tujuh malam hingga sekitar jam tujuh malam, ada ibadah di asrama. Setelah ibadah, HP kemudian dikumpulkan di dalam locker. Bisa diambil sekitar jam lima sore keesokan harinya, sepulang dari sekolah. Aku merasa kebijakan itu sangat baik, dengan demikian anak tidak terbuang waktunya dengan main-main HP yang sekarang ini semakin banyak fiturnya. Biasanya kalau sudah FB-nan atau internetan, bisa lupa tugas utama seorang pelajar yakni: belajar!
Aku dan Tutik, mamanya Musa, melihat hasil positif selama Musa 3 bulan di asrama. Jumat hingga Minggu kemarin, ketika pulang, aku perhatikan, suatu pagi dia membuka Alkitab dan tentunya dengan berdoa juga. Padahal sebelum belajar dan tinggal di asrama SMK Bagimu Negeriku Semarang, dia tidak pernah bangun pagi, kemudian baca alkitab seperti adiknya: Yahya, walau rasanya aku sudah sering meminta dan mengingatkannya.
Malah bulan lalu, Musa sms: pah, bsOg pagi aqhu dpt bgian firman tuhan, aqhu kirimi ayat alkitab yang bgus b arti.x. Aku terharu waktu baca sms itu. Segera saja kusarankan dia membaca ayat Matius 6:33 dan Yeremia 29:11. Saat itu dia lebih milih Matius 6:33. Kemudian saya sms cara menguraikannya secara singkat. Musa mau menyampaikan renungan firman Tuhan? Itu sebuah kemajuan yang luar biasa bagiku.
Guru agamanya Musa waktu di SMP Masehi, bu Ana, juga memberikan pendapat bahwa Musa setelah sekolah di Semarang, berubah. Dulu pendiam, tetapi waktu ngurus SKHU, bu Ana terkejut, karena Musa menjadi anak yang terbuka dan banyak bercerita. Di rumah, meski mungkin Musa cuma mengutip pernyataan yang ia dengar di sekolahnya, menurut mamanya, Musa berani memotivasi Woro, kakaknya. Mamanya bilang, wah Musa besok bisa-bisa malah jadi seorang motivator!
Jam dinding menunjuk pukul tujuh malam lewat sepuluh menit. Kulihat HP ada tanda sms masuk. Kubuka, dari Musa yang intinya minta ditelpon besok saja, karena HP akan segera dikumpulkan. Lalu kubalas smsnya: sebentar saja. Lalu jawabnya: ya. Segera kutelpon, ketika nyambung lalu kutanya kenapa dia sampai sms bahwa dia tidak kerasan?
Jawabnya: yang pertama, tugas-tugas sekolahnya terlalu banyak ia rasakan; yang kedua, istirahatnya dirasa kurang; dan yang ketiga, sebagai anak dari Jepara, dia sering diganggu oleh anak Semarang, bahkan anak Semarang tersebut menyalakan korek dan dilemparkan ke kaos Musa.