Tas Koper Tertukar di Bandara International Fransisco Bangoy Davao
Oleh: Suyito Basuki
Kami berempat pada 6 Mei 2017 sedang dalam perjalanan dari Bandara Manila ke Bandara Davao. Kami sampai di Bandara Manila, berangkat dari Bandara Soekarno Hata Jakarta sebelumnya.
Saya berasal dari Jepara, Herin dari Kudus, Najahan dari Semarang, dan Anas dari Solo Kami adalah para peserta pelatihan peace building di Mindanao Peacebuilding Intitut Davao Filipina dari tanggal 7-27 Mei tahun 2017 ini. Kami saat itu mendapat sponsor dari Mennonite Central Commitee (MCC) untuk mengikuti pelatihan tersebut.
Saya melayani di GITJ Kedungpenjalin Jepara sebagai pendeta, Herin juga melayani di GITJ Kudus sebagai pendeta pula, Anas dosen STAIN di Solo sedang Najahan juga dosen STAIN di Semarang.
Kami enjoy saja saat perjalanan udara dari Bandara Manila Ninoy Aquino International Airport. Saya pribadi belum pernah ke Manila ataupun Davao, maka saya berusaha menikmati perjalanan tersebut sambil mengingat ke-5 anak saya: Hawa, Musa, Yahya, Gones dan Vena yang berada di rumah, wah pasti mereka harus mengurus segala kebutuhan makanan sehari-hari secara mandiri dengan bekerja sama.
Mamanya telah dipanggil Tuhan karena penyakit tumor colon awal tahun 2016 sebelumnya. But now, since April 19, 2020, I have modern wife. Anak-anak menerima baik akan hal itu.
Kami pun sampai di bandara udara International Fransisco Bangoy Davao, sebuah bandara yang terkenal paling sibuk di Pulau Mindanao.
Saat mengambil tas koper, kami sadar bahwa tas koper Herin tidak ada. Ternyata tas koper itu kemungkinan tertukar atau sengaja ditukar?
Seseorang yang tidak diketahui identitasnya telah membawa tas koper Herin. Tertinggal sebuah tas yang hampir mirip warna dan ukurannya dengan tas koper Herin, hanya saja berbeda mereknya. Dengan terpaksa, tas koper itu kami bawa.