lagi dan lagi kau menuntutku mengerti
sedangkan kau sendiri tak mau mengerti
bagaimana perasaanku menjaga hati
dari ketidakpastianmu selama ini
enteng saja kau berkata
serasa tak merasa bersalah
sementara mataku menangkapnya
bagaimana kau berpolah tingkah
lagi-lagi kau beralibi
mencari argumentasi merasa benar sendiri
ingin mempertahankan yang kau meliki