Lihat ke Halaman Asli

Suyatno Budiharjo

Dosen Teknik Telekomunikasi Telkom University

Apa Dampak Kebakaran TPA Sari Mukti dan Bagaimana Penanganannya dengan Teknologi?

Diperbarui: 27 Agustus 2023   08:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Kemarau yang panjang menyebabkan bahan-bahan yang ada di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) menjadi mudah terbakar, ditambahlagi dengan munculnya gas metana menyebabkan kebakaran yang terjadi di TPA Sari Mukti Cipatat Bandung Barat menjadi semakin besar dan sulit dikendalikan. Berikut ini adalah fakta yang terjadi dengan Kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sari Mukti antara lain adalah:

1. Kebakaran telah berlangsung selama 8 hari. 

2. Berdasarkan perkiraan, luas area di TPA Sarimukti yang terbakar mencapai 5 hektar zona 4, 4 hektar zone 3, dan 2,7 hektar zona 2. Bahkan bisa jadi lebih luas area yang terbakar.

3. Api Membakar Tumpukan Sampah Setinggi 50 Meter

4. Satu alat berat atau Excavator ikut terbakar 

Upaya pemerintah daerah untuk memadamkan api kebakaran di TPA SariMukti Bandung Barat dengan berbagai cara, mulai dari penggunaan damkar jalur darat dari berbagai daerah lebih dari 9 unit mobil damkar, jalur udara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat mengerahkan satu unit helikopter dengan Water Booming dan zat kimia untuk memaksimalkan pemadaman api di TPA sari Mukti patut diapresiasi, termasuk melibatkan BMKG yang sedang melakukan rekayasa cuaca agar terjadi hujan, dibantu oleh aparat TNI dan kepolisian RI.

Dampak Kebakaran

Setelah berbagai upaya untuk pemadaman api dilakukan dengan berbagai cara oleh berbagai pihak, dan relatif berhasil, terdapat beberapa dampak yang terjadi yaitu:

1. Tiga desa atau sekitar 3000 kepala keluarga atau 12 juta penduduk ketiga desa tersebut menjadi terganggu kesehatannya

2. Terjadi antrian panjang truk sampah karena penutupan TPA Sari Mukti hampir 200 unit truk sampah,

3. Tujuh sekolah diliburkan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline