Otentik dapat diartikan menjadi diri sendiri. Bisa terpahami sebagai jati diri. Orang yang selalu jujur cenderung menggunakan jati dirinya sebagai tindakan. Baik perenungan dan praksis yang dijalankan akan selalu menggunakan otentisitas.
Kita yang menggunakan sikap asli berarti kita bukan orang jiplakan, atau orang tiruan, orang-orangan yang bisa membeo saja, yang tidak memiliki sikap dan pendirian sendiri karena dalam segala hal, ia hanya dapat mengikuti mode, atau pendapat umum.
Persoalan etika dan moralitas pendidikan utamanya dalam otensitas atau sikap asli contohnya adalah plagiasi, mencontek, mengkatrol nilai, ijazah palsu, dan sebagainya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H