Lihat ke Halaman Asli

Negeri Impian

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ada seorang ibu sibuk mengaduk periuk

bukan nasi atau bubur

tapi sekedar penghibur bagi anaknya yang tengah tertidur

nendengkur

sebongkah batu  tengah ditanak

berharap hentikan tangis lapar anak

adakah seorang khalifah sedang mengintip yang dilakukannya

esok datang kembali memanggul sekarung beras

dan sekantong receh pembeli lauk

itu  cuma mimpi orang tengah sekarat

Ada  seorang tuan tengah berderma

diketuknya pintu demi pintu yang reot

sekantong sembako disorongkan

sebersit senyum disunggingkan

“aku pemimpinmu di masa depan..

pilihlah aku maka masa depanmu tak akan suram”

mimpi pun jadi nyata

tuan dermawan menjadi pemimpin

masa depan orang-orang miskin tak lagi suram

perlahan namun pasti malah kian hilang

tanpa harapan

Ini negeri impian,

semua orang hanya bisa bermimpi

bermimpi

dan…

mati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline