Lihat ke Halaman Asli

Merapikan Puzzle yang Berserakan

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13832253712017017037

Mesti dirapikan!

Indahnya jika beberapa bongkahan atau serpihan puzzle itu dirapikan kembali agar terlihat lebih menarik. Dipastikan jangan sampai ada serpihan yang hilang karena jika sampai hilang maka tidak lagi terlihat sempurna. Begitu juga denganmanajemen organisasi. Ya, ibarat sebuah puzzle kalau berantakan, ya mesti dirapikan!

Tidak ada kata terlambat untuk berubah!

Setiap organisasi, pasti mempunyai dasar dan pola yang jelas. Mungkin bukan organisasi namanya jika tidak terorganisir dengan jelas. Terkadang, tidak selamanya organisasi dapat berjalan sesuai dengan dasar dan polanya. Suatu ketika, ada saja halangan dan rintangan yang tiba-tiba datang menghadang. Sebagai bagian komponen dalam organisasi itu, kita dapat merapikan kembali organisasi yang mulai tercerai berai. Dengan berpedoman pada dasar dan pola yang telah dibuat, kita dapat merapikan kembali kepingan puzzle yang telah berserakan itu. Tidak ada kata terlambat untuk berubah!

Pentingnya brainstorming, Back to Niat!

Pentingnya brainstorming untuk diri sendiri maupun rekan satu tim kita dalam organisasi. Brainstorming diri sendiri ketika kita sedang mengalami ‘kemunduran’. Adakalanya pribadi ini malas dan enggan untuk berjuang dalam organisasi yang kita ikuti. Brainstorming orang lain pun sangat diperlukan karena pada hakikatnya manusia itu kan harus saling menasihati dan saling mengingatkan. Hal itu tentu saja belum cukup jika tanpa ada pelurusan niat dari dalam dirinya sendiri. Back to Niat!

Renungi bersama tentang hati dan pemikiran kita saat ini!

Kemunduran alias kefuturan merupakan virus yang membahayakan bagi setiap aktivis organisasi. Mungkin tak pernah kita sadari hal ini saking indahnya untuk dilewati. Mari kita renungi bersama tentang hati dan pemikiran kita saat ini. Banyak khalayak yang memerlukan kita untuk membantu memperjuangkan hak-hak mereka. Negara ini pun membutuhkan kita sebagai pemuda calon pemimpin dan pewaris bangsa.

Mari kita rangkul kembali mereka agar tetap berbaris rapi bersama kita!

Ternyata, yang membuat puzzle ini berantakan adalah diri kita dan rekan-rekan kita sendiri. Oleh karena itu, mari kita rangkul kembali mereka agar tetap berbaris rapi bersama kita. Kita meluruskanniat secara bersama-sama walaupun saat ini orientasi kita tampaknya sudah berbeda. Menyatukan orang-orang yang hebat itu lebih sulit ternyata ketimbang menyatukan singa-singa dalam hutan.

Praktikan teori ‘amal jama’i’ dalam setiap ikhtiar kita!

Dalam bermain puzzle pun terkadang ada lombanya. Ada kompetisi dan kejuaraannya. Lucu memang, tapi begitulah kenyataannya. Kemenangan atas tujuan organisasi tidak akanterwujud jika kita tercerai berai. Kemenangan tidak akan datang dengan sendirinya jika tidak direncanakan dan diupayakan. Marilah kita bekerja bersama-sama. Praktikan teori ‘amal jama’i’ dalam setiap ikhtiar kita. Mari kita tingkatkan robithoh-robithoh kita setiap dzikir pagi dan petang. Jangan lupa sertakan asmaul husna. Sesungguhnya, Allah tujuan kami, Rasulullah teladan kami, Al-qur’an pedoman hidup kami, Jihad adalah jalan juang kami. Mati di jalan Allah adalah cita-cita kami tertinggi.

Semoga beberapa untai kata ini sebagai cambukan dan tarbiyah dzatiyah bagi diri ini yang menulis berdasarkan pemikiran yang masih berserakan. Semoga serpihan puzzle yang lain dapat melengkapinya. Semoga Allah SWT mengampuni diri ini yang penuh keluh kesah dan rasa gundah.

“Menuju Generasi Peradaban”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline