Lihat ke Halaman Asli

Negeri Dalam Sangkar Burung

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitu banyak persoalan yang terjadi di negeri kita ini. Mulai dari kasus bunuh diri, membunuh orang lain atas nama agama, pembunuhan karakter, pembunuhan karakter bangsa..sampai dengan “rencana” pemberontakan yang terjadi di Papua baru baru ini. Seolah negeri ini di bikin seperti seekor burung didalam sangkaryang hanya bisa berkicau dan menunggu diberi makan.

Sangat menyedihkan juga jika kita melihat apa yang terjadi dengan Libya sekarang ini. Walaupun alasan penggulingan pemerintahan Kadafi adalah karena pembangkangan dan lain sebagainya..kasus sepertin ini sidah banyak terjadi. Seperti misalnya Irak, afganistan,mesir dan masih bebera lagi yang mengalami penyerangan sepreti itu. Sangat tragis dan membuat hati pilu jika hanya dengan alsan utama adalah karena minyak yang ada di negara-negara ini. Negara-negara ini kaya akan sumber mineral yang sangat diincar oleh orang-orang yang rakus. Terlepas dari diktaktor atau rezim dari masing- masing negara yang terserang diatas.

Indonesia adalah ladang empuk yang sangat menjanjikan untuk dikuasai ladang-ladang minyak dan ladang mineralnya. Apa yang sekarang dulu menimpa Aceh dengan gerakan saparatis GAM dan sekarang Papua adalah daerah yang menjadi incaran dan target utama. Papua adalah daerah yang kaya dengan sumber mineral. Tambang mineral ini yang sudah memperkaya beberapa orang atau hanya segelintir orang saja atau bahkan bisa jadi hasilnya memperkaya negeara lain. Sangat ironis jika melihat masyarakat papua yang sangat berada pada kondisi yang sangat menyedihkan. Mereka kelaparan, kekerungan gizi, pendidikan yang belum memadai dan banyak fasilitas publik yang bisa dinikmati namun tidak mereka dapatkan.

Kondisi negara ini seakan rakyatnya seperti seekor burung yang ada didalam sangakr burung yang tidak bebas, tidak merdeka dan hanya bisa berkicau...lihat kekayaanku dicuru, aku tak berdaya..aku ini aku itu..dan masih banyak alagi keluhan-keluhan yang ada. Menyedehkan. Negeri ini hanya disibikkan oleh kasus-kasus korupsi, pergantian menteri, gosip artis yang tidak mempunyai etika sebagai seorang artis, mafia hukum,saling menjatuhkan dan memperebutkan kekuasaan.

Negeri ini mememrlukan seorang anak-anak muda yang MELEK dengan kondisi ini. Kita ini bagaikan seekor katak yang berada dalam panci yang perlahan-lahan dimask dan si katak tak tahu bahwa dirinya sedang dimasak dan sebentar lagi akan matang..mengutup lagu yang lagi banyakl dinyanyikan oleh semua kalangan..”kemana..dimana...kemana...dimana...?? “lagu yang dipopulerkan oleh Ayu tingting ini sangat sesuai dengan kondisi kita. Dimanakah letak kemerdekaan dan dimana hati nurani kita?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline